73

568 56 11
                                    

[Belum Revisi]
D-30/11/20
TYPO ADALAH SENI ALAMI.

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️








SECRET TO SECRET


"Antarkan aku ke perusahaan Wu"

"Baik Nyonya"

Selesai menghabiskan waktu berkumpul, Luhan ingin menemui suaminya. Sosok Luhan sangat di segani. Ketika  wanita itu datang wajah diam ketegasannya seolah membuat mereka larut dalam rasa  takut untuk berbasa-basi menyapa, mereka hanya berani memberi penghormatan melalui senyuman tipis dan tundukan kepala singkat. Jangan mengira Luhan tidak ikut andil di perusahaan atau dia tidak memiliki wewenang keputusan. Bila dia menemukan ketidakpantasan sikap karyawan satu kata pemecatan akan datang tanpa persetujuan Kris.

Keringat Luhan memang tidak bercucuran disana tetapi semua dana atas perusahan itu adalah songkongan dari keluarga Luhan di China. Ayah Luhan adalah investor besar di perusahaan Wu. Bila dana itu dihentikan secara sepihak, Wu Entertainment hanya tertinggal  krikil bangunan.

Sesampainyan dilantai tujuh, Luhan langsung menuju ruangan Kris. Mina yang melihat kedatangan Luhan, menyapa dengan gelagat kikuk. Asisten itu masih di geluti rasa takut setiap melihat sosok Luhan. Kejadian tempo hari bukan hal pertama Mina dapati dari Luhan.

"Kris."

Panggilan itu menarik atensi Kris yang sedang berbicara dengan koleganya di telpon.

"Baik, nanti kita atur pertemuan kembali."

"...."

"Terima kasih."

Pip.

Saluran itu berakhir. Kris beranjak dari kursi kepimpinan sebagai Direktur utama perusahaan, menghampiri keberadaan Luhan.

"Kenapa, sayang?"

"Aku ingin mengajakmu makan diluar."

"Dinner?"

"Mh. Cukup sepi karena anakku tidak ada di rumah."

"Baru beberapa hari kau sudah kehilangan."

"Sepertinya aku belum siap kehilangan Mark..."

"Kau harus terbiasa, sayang. Mereka sudah menikah, biarkan mereka menjalani hidup tanpa kita."

Luhan menghempuskan napas lesu.

"Apa aku salah jika aku menahan mereka untuk tinggal terpisah dari kita?"

"Mereka sudah bilang akan-"

"Belum. Tapi aku yakin mereka pasti sudah berencana tinggal berdua tanpa kita."

Kris mengerti rasa keberatan Luhan. Sejak anak itu dilahirkan, Luhan tak pernah membiarkan Mark jauh darinya. Kebebasan Mark sangat di perhitungkan oleh Luhan hingga dewasa. Tidak ada perizinan dengan alasan apapun, sekedar menyewa apertement seperti Jeno saja itu bagai mimpi.

Kris bisa bayangkan jika saja Luhan tahu bawah anak laki-lakinya memiliki sifat bajingan, kesialan apa yang Mark dapatkan.

Luhan tidak akan segan-segan membuat Mark hidup dalam kesulitan hingga mengemis meminta ampun. Dan ini juga berlaku padanya.

"Kau tidak boleh menahanya... "

"Biarkan mereka hidup mandiri. Kau tidak berpikir  soal kebebasan Aleona."

Kening Luhan mengernyit. Kris menangkap reaski kecurigaan Luhan atas ucapannya.

"Maksudku-"

Luhan menyela. "Ada apa dengan Aleona? Apa gadis itu tidak nyaman dirumah kita?"

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang