55

624 80 9
                                    

[Belum Revisi]
D- 22/09/20

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️




SECRET TO SECRET

Jeno melintas masuk ke studio Mark, dan ia mendapati sepupunya menujukan wajah yang tengah menahan kesal dengan ponsel di telinganya.

Berulang kali melihat Mark menghubungi seseorang yang tak kunjung terhubung, Jeno menduga jika seseorang yang berusaha Mark telpon adalah Aleona, Mark tidak pernah semarah itu dalam urusan pekerjaan.

"Kau menghubungi siapa?"

Niat hati mendatangi Mark untuk mengalihkan rasa kesalnya pada Renjune, justru yang di depan matanya sedang merasakan hal sama.

"Jika itu Aleona, dia sedang bersama Taeyra di restoran."

Pusat perhatian Mark teralihkan akhirnya, laki-laki itu menoleh pada Jeno yang duduk di sampingnya.

"Dimana?"

"Johnny."

Mark segera beranjak tanpa berkata apapun. Pergi dengan bantingan pintu.

Berlalunya Mark dari ruangan sepi itu, Jeno memilih menyusul, pergi meninggalkan Studio. Tadinya Jeno ingin mengajak makan siang Mark tapi emosi sepupunya, sepertinya memang sedang tidak terkendali, dan kali ini Jeno tak ingin ikut campur.

SECRET TO SECRET

8 menit di perjalanan dengan kecepatan penuh. Mark sampai di resporan milik Johnny, dimana seperti Jeno katakan bahwa Aleona berada disana. Dan belum sampai di ruang utama dari bangunan restoran itu mereka berpapasan.

"Sepertinya aku tidak perlu mengatarkanmu, Aleona." kata Taeyra saat milihat keberadaan Mark yang jalan semakin mendekat.

"Aah, menjengkelkan." keluh Aleona, tepat setelah Taeyra berbicara.

"Kau datang tepat waktu." ujar Taeyra ketika Mark sampai dihadapan mereka berdua.

"Kalian sudah selesai?" ramah Mark berbasa-basi.

"Ya, kami sudah selesai. Kalau begitu aku pergi dulu." Taeyra berlalu meninggalkan Aleona bersama Mark dan seketika itupula ekspresi keramahan Mark berubah dingin menatap Aleona.

Aleona hanya diam.

"Kenapa kau mengabaikan panggilanku."

"Aku tidak tahu kau menghubungiku." balas Aleona bergerak melangkah dari hadapan Mark.

Bukan Mark kalau dia percaya begitu saja jawaban Aleona. Laki-laki itu menarik lengan Aleona dengan cengkraman kuat membuat Aleona tersentak dan merasakan sakit jemari Mark yang melingkar di tangannya. "Aku belum selesai bicara."

"Jika kau datang untuk marah. Aku tidak mau meladenimu." Aleona mencoba melepaskan diri tapi Mark menahannya lebih kuat dan menarik gadis itu secara paksa keluar dari restoran.

Perlakuan kasar itu tidak membuat Aleona diam, gadis itu berusaha memberontak dengan teriakan, tidak peduli akan oranglain memperhatikan mereka.

"Lepaskan tanganku, Mark!"

"Apa kau masih punya rasa malu setelah video itu tersebar luas." balas Mark dengan nada menekan.

Kening Aleona berkerut ketidakmengertian ucapan Mark. "Video?" dengungnya lirih.

Mark kembali menyeret Aleona sampai di pakiran mobil. Tidak ada pilihan selain Aleona patuh masuk ke dalam mobil.

"Kau sudah seberani ini pergi tanpa memberi tahuku." hardik Mark.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang