Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️ ‼️TYPO‼️
SECRET TO SECRET
Ponsel Mark berdering. Nama Jeno terlampir sebagai pemanggil.
"Ya?"
"Aku merasa ada yang aneh hari ini."
"Soal apa?"
"Kau sudah melihat Video itu?"
"Oh, ya tentu. Haelen bersamaku dan kau lihatkan ... "Mark melirik Haelen, lantas ia merendahkan suaranya sangat minim, "aku tahu dia sexy, tapi itu kali pertamanya aku melihat dia menari."
Jeno di sebrang negara sana sampai menaikan ketajaman pendengarannya. Suara itu terlalu lirih hingga Jeno melakukan penutupan satu kuping kirinya.
Haelen yang merasa sedang dibicarakan oleh Mark dan Jeno tersenyum bahagia dan puas. Mark terdengar seperti menganggumi tariannya, dan sangat menyukai hal itu, membuat Haelen semakin bersemangat melatih bakat dancenya. Lantas ia berpikir mungkin menujukan rekaman lain yang ia akan upload sendiri ke media sosial pribadinya bisa menarik perhatian Mark lebih banyak. Maka Haelen mencari video itu di media galeri ponselnya.
"Bukan hanya itu. Kau tahu, Lucas sepertinya akan menjadi pesaingmu."
"Tapi ada yang lebih penting dari itu."
"Apa?"
" .........."
"Apa?!"
Haelen mengangkat wajahnya dengan keterkejutan Mark yang duduk disampingnya tiba-tiba berdiri dan suara Mark begitu jelas.
"Ada apa?" tanya Haelen penasaran.
"Oke." Mark menutup sambungan. "Aku harus pergi ..."
"Kemana?" tanyanya lagi.
"Bilang, kau menemui Jung up mencari Bongsik. Dan bila Haelen ingin ikut dengannu, katakan saja aku melarangnya"
"Jeno menyuruhku menemu Jung up. Ini soal Bongsik" Mark mengatakan apa yang Jeno sarankan.
"Boleh aku ikut?"
Mark tak menyangka dugaan Jeno tepat sekali mengenai respon apa yang akan terjadi.
"Jeno melarangmu. Ok?"
Ada gurat kecewa di wajah Haelen. "Baiklah"
"Menjengkelkan!" gerutu Haelen untuk Jeno.
Mark tersenyum kikuk. Peringatan itu cukup baik untuk menahan Haelen, "Kau tetap disini. Aku tidak lama" katanya sambil mengusak rambut Haelen.
Haelen mengangguk sambil tersenyum," iya" ia selalu senang atas perlakuan manis itu.
