[Belum Revisi]
‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️SECRET TO SECRET
Langkah kaki yang berjalan normal perlahan memelan, Haelen menatap tak yakin pada bangunan di depannya.
Ini sudah larut malam, itu benar. Tidak salah menginap satu malam saja.
Haelen tersentak dari lamunan. Tarikan seseorang di depannya kembali membuatnya berjalan mengikuti langkah tersebut.
"Pesan berapa kamar, Tuan?"
"Satu."
"Tunggu sebentar." Seorang wanita resepsionis memeriksa kamar kosong. Tidak membutuhkan waktu lama, wanita itu memberikan kunci setelah sang tamu menyelesaikan pembayaran.
"Terima kasih."
Mereka berjalan lagi, menaikin elevator. Sementara Haelen masih terdiam, berpikir apa yang membuatnya harus tetap meneruskan keberadaannya disana. Rumah mereka tidak jauh.
Haelen masih menikmati suasana hati yang sedang berbahagia karena mereka telah mengabiskan waktu seharian, namun Haelen tidak mengira sejauh ini.
Apa ini tindakan benar?
Ting!
Pintu berbesi terbuka, langkah itu kembali beriring sampai di depan kamar hotel, dan masuk kedalamnya.
"Mark..." lirih Haelen.
Mereka memang sangat dekat. Haelen sering ke kamar Mark begitu pula Mark. Mereka kerap juga berdua di satu ruangan. Berbagi peluk saling menguatkan atau berbagi kebahagiaan.
Tetapi...
Haelen belum bisa membiasakan diri dalam atmosfer yang ia rasa berbeda di hadapinya.
Mark melepas topi, meletakan di meja nakas samping ranjang. Duduk di tepi ujung ranjang.
"Mh?"
Menatapi Haelen yang sedang menatapnya datar. Mark mengulas senyum manis, menepuk kasur meminta Haelen duduk disampingnya.
Haelen bukan gadis lugu yang tidak mengerti jalan pikiran Mark. Dia juga bukan gadis sembarangan yang bisa di ajak begitu saja walaupun mereka tumbuh bersama dari kecil.
Tetapi, Haelen melangkah mendekat. Duduk disamping Mark yang setia memadanginya dengan tatapan lembut yang memabukan.
Mark mengulur tangan, menyentuh lembut wajah Haelen. Memadang lekat-lekat kedua mata bulat gadis itu yang tampak secercah rasa gelisah dan tegang.
Haelen seakan terperangkap dalam tatapan mendalam Mark,- yang ia bahkan tak sadari pergerakan lelaki itu membuat punggungnya menyentuh ranjang.
"Kau menyukaiku?" Suara Mark nyaris seperti bisikan, mengalun sangat pelan. Membuaikan hati Haelen yang sudah menaruh rasa pada Mark, melemahkan pikiran rasional Haelen.
Mark tersenyum manis, sangat manis sampai Haelen kehilangan akal sehatnya ketika Mark mulai melumat bibirnya menuntun.
Mengesap lembut, melilit lidah Haelen yang menghangat di dalam mulut. Sentuhkan itu meleburkan hati Haelen. Dia sangat menyukai sentuhan intim Mark yang baru ia rasakan.
Pelan namun beratur, bibir Mark bergerak berani. Melepas pautan mereka, Mark berpindah mencubui leher Haelen. Lidah yang begitu lembut mengesap permukaan kulit Haelen berulang-ulang dan Haelen merasakan sensasi sensual lidah Mark sedang mengesap berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
FanfictionTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.