24

1.2K 95 8
                                    

[Belum revisi]

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️








SECRET TO SECRET

Pesan masuk tadi membuat Luhan berkutat dengan poselnya serius. Dia tidak ingin membiarkan dirinya gagal. Meski dia memiliki uang banyak tidak membuat orang menjadi tunduk padanya. Tidak ada jaminan bagi Luhan mendapatkan apa yang dia inginkan, meskipun Luhan seorang istri dari perusahaan yang lumayan berkembang atau Luhan berani membayar lebih sama sekali tidak berpengaruh saat ini.

Iris mata Luhan semakin menajam, fokus pada layar ponsel, jemarinya sudah siap penuh kematangan. Setiap angka yang berubah membuat jantung Luhan berdebar semakin cepat.

Napas Luhan tersendat. Merasa teracam akan satu hal. Dia bahkan tak henti-henti memajat doa dalam hati.

Setelah meletakan bawaannya di dapur. Haelen diam memperhatikan Luhan dengan sorot mata tenang, wajahnya nyaris tanpa reaksi berati. Berdiri tak jauh dari keberandaan Luhan saat ini tanpa gerakan sebelum akhirnya suara jeritan terdengar dari Luhan.

Lantas, Haelen memutuskan mendekati Luhan.

"Sayang ..." sadar Luhan ketika melihat kehadiran Haelen.

Haelen tersenyum manis, "Mark sudah menghabiskan bubur buatan Bibi, dan ia sepertinya masih ingin tidur."

Raut wajah tegang Luhan berubah rasa syukur, "Terima kasih ya, sayang."

"Bibi sedang lakukan apa?"

Butuh beberapa detik Luhan mengerti, "Ah, ini. Bibi sedang bertarung mendapatkan ini." Luhan memperlihkan gambar 'Audemars piquet' Jam berwarna hitam seharga 1,3 Miliar yang berhasil dia dapatkan mengalahkan ribuan orang di luar sana yang sama tengah memburunya.

Haelen tersenyum geli, bukan ejakan. Ibunya juga suka melakukan hal itu dan ia yakin Ibu juga melakukan pemburuan itu sekarang mengingat kalau mereka satu perkumpulan sosial.

"Bi, aku harus  pamit."

"Oohh~ Aku pikir kau akan lebih lama disini."

"Maafkan aku" Haelen menujukan wajah tidak enak hati. "Aku ada urusaan yang perlu ku urus."

Bibir Luhan terperanga kecil, sedikit ada rasa sesal, sudah merepotkan Haelen. Sesaat Luhan berdiam memadangin wajah Haelen, dimana ia baru bertemu setelah  kepulangannya dari hongkong bersama Lucas. Menilai bagaimana sikap Haelen yang sekarang sangat berbeda dengan yang dahulu, gadis itu telah membangun sebuah image sebagai gadis dewasa yang anggun, tenang dan sangat berhati-hati saat berbicara.

Banding terbalik  dari satu tahun lalu, gadis ceria yang cukup cerewet.

Luhan berpikir apa mungkin karena Mark, sehingga membuatnya berubah. Tapi apa? Luhan tidak tahu secara detail tentang permasalahan di antara keduanya.

Yang Luhan tahu, tidak ada kabar pertengkaran apapun terjadi. Namun, Luhan masih ingat sebelum Haelen pergi menyusul Lucas, malam itu Mark dan Haelen pergi bersama dan Mark pulang pagi tanpa ada berubahan ketara pada Mark. Anak laki-lakinya bersikap seperti biasa.

Luhan melamun menatap Haelen, membuat gadis itu merasa binggung apa yang salah darinya, "Bibi?" tegur Haelen.

"Iya" Luhan tersadar dari kediamnya, sedikit terkejut.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang