Kalau mau traktir aku jajan boleh nih 🥳 mayan beli seblak gratis wkwkwk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
❗️ TYPO ❗️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjune tergesa- gesa keluar gedung. Langkahnya mulai di lambatkan ketika membaur di antara pejalan kaki lain. Gadis itu merutuk, sebelum bertemu Jeno dia baik - baik saja, moodnya sangat bagus.
"Renjune, kan?"
Renjune menarik pandangannya ke depan begitu mendengar seseorang menyebut namanya. Renjune menghela lesu, dia masih belum terbiasa akan statusnya yang sedang meroket belakangan ini.
Renjune tidak lekas menjawab, dia mulai panik mendapati di sekelilingnya,— yang awalnya tidak peduli keberadaanya kini melihat ke arahanya rasa ingin tahu, gara - gara satu orang ini. Renjune gelisah, masih menyimpan trauma paska kejadian kemarin. Dia ingin mengelak, tapi begitu melihat wajah dirinya ada di papan iklan di sekitar halte, Renjune memasang cengiran kaku.
"Itu Renjune."
"Benar, itu Renjune. Artis yang akhir - akhir ini sering muncul di televisi."
"Ayo pergi melihatnya lebih dekat."
Renjune setengah menutup wajah menggunakan tangan mungil yang rasanya percuma saja, tidak ada gunanya. Orang mulai berani mendekat, melakukan selfi paksaan dan mengambil photo secara ilegal.
"Renjune Eonni!"
Cekrek... cekrek... cekreek... cekreek...
Renjune terkepung. Dia tidak menenukan cela untuk melarikan diri, setiap sisi terjegal orang - orang yang berusaha mengambil potret dirinya.
