Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRET TO SECRET
"HAELEN!"
DOGK! DOGH! DOKG!
"TOLONG BUKA PINTUNYA. ATAU AKU AKAN MERUSAKNYA!"
"HAELEN!"
Sayup - sayup kericuhan itu terdengar di pendengaran Haelen meski terasa jauh.
"HAELEN!"
"AKU TIDAK MAIN-MAIN!"
Haelen bergeming, tangan yang sedang memeluk kedua kakinya beralih meraih kunci shower, mengantupkan hingga percikan itu surut seketika.
"HAELEN!"
"Aish! Bagaimana membuatnya keluar?"di tengah kepanikan Lucas mulai merasa prustasi. Berpikir keras bagaimana membuat Haelen segara membukakan pintu.
"Ahh, aku tahu!"
Dogh! dogh!
"Haelen, aku mendapatkan Vocer makanan favoritmu! Kita tidak punya waktu lagi, sore hari harganya kembali normal!"
Haelen menajamkan pendengaranya.
"Dan, toko sebelahnya. Kau ingat? Boneka kesuakaanmu juga sedang diskon. Ya, aku tahu kau mampu membelinya harga normal. Tapi, paling tidak kita bisa berhemat. Ayo, cepatlah. Selain itu aku juga kelaparan karena menunggumu!"
Suasana hati Haelen sangat berkabut, namun kalimat Lucas mampu menggugahnya beranjak dari sana. Sedikit kelimbungan ia membawa tubuh basahnya keluar kamar mandi, berjalan ke lemari, mengambil pakian kering.
Sebelum itu, dia bersuara. "Sebentar, aku belum selesai mandi."
Mendapat jawaban, Lucas bernapas lega. "Ahh, syukurlah." Lucas segera mengontrol rasa emosionalnya, menyamarkan rasa khawatir yang sedang meliput dirinya.
"Iya! Baiklah! Cepat ya!"
Tidak lama Haelen berganti baju untuk menemui Lucas. Pintu tertutup itu terbuka menampilka wajah Lucas yang terlihat konyol menurutnya, bibir yang melebar senyum kikuk.
"Boleh aku masuk?"
Haelen belum menjawab Lucas langsung merobos masuk. Kedua matanya mengedar mencari sesuatu sebagai jawaban tidak ada hal aneh Haelen lakukan selain konfirmasi gadis itu tadi.
