77

529 59 5
                                    

[Belum Revisi]
18/12/20

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️









SECRET TO SECRET

1 Minggu kemudian...

Mark dan Aleona tiba di bandara ICN setelah menyelesaikan hiburan mereka selama 10 hari di Jepang.

Melangkah beriring. Mark menyeret koper besar, berisi barang - barang milik mereka berdua, dan beberapa barang yang mereka beli  sebagai hadiah atas perjalanan mereka.

"Sayang, kau tidak apa-apa ku tinggal di Apertement kan?"

"Rasanya aneh kau bertanya seperti itu. Bukannya kau biasa meninggalkanku, uh?!"balas Aleona, sedikit menyentil guruan.

Mark menggeleng pelan menanggapinya, menarik senyum kecil, tanganya terulur mengusap sayang kepala Aleona.

Langkah keduanya sudah mendekati jalur keluar,- menuju mobil yang sudah menunggu kedatangan mereka.

"Selamat datang kembali Tuan muda dan Nyonya muda. Ny. Luhan sudah menunggu kepulangan anda dan Ny. Luhan meminta Anda pulang ke rumah." kata sang supir sambil membukakan pintu mobil.

"Iya, baiklah, terima kasih." jawab Mark kemudian meminta Aleona masuk lebih dulu baru di susul Mark.

Setelah itu Supir pribadi keluarga Wu mengambil alih koper lalu memasukan ke dalam bagasi.

Bandara selalu tak lekang oleh sepi. Ramai setiap detiknya oleh orang-orang beraktifitas.
Riuk bising  seperti napas yang tak berjeda dalam waktu lama, banyak suara yang di timbulkan dari beberapa sumber, termasuk suara tangisan bocah yang di dengar oleh Aleona dari dalam mobil saat pintu kaca mobil sengaja Aleona turunkan setengahnya.

Aleona penasaran, kedua matanya mencari dari mana suara itu berada.

Mark menoleh mendapati Aleona yang akan keluar dari mobil. "Mau kemana?"

"Tunggu sebentar, aku mendengar suara tangisan." Aleona keluar mobil, berjalan setengah mutari mobil, pandanganya meluas mencari suara tangisan itu.

Dan, dari jarak 10 meter dari keberandaanya. Aleona menemukan anak kecil tengah menangis kebinggungan di tengah- tengah orang berlalu lalang.

Kepedulian Aleona mendorong menghampiri bocah tersebut. Berjalan mendekati, Aleona berjongkok sejajarkan tinggi badan bocah yang Aleona perkirakan baru berusia 3 tahun.

"Hai, kenapa menangis?"

Bocah itu menatapi Aleona sendu, tangisnya sedikit berhenti namun masih terisak kecil.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang