92

399 47 3
                                    

[Belum revisi]

24/03/21









SECRET TO SECRET

Luhan memenuhi seluruh atensi pandangan matanya pada sosok gadis muda duduk dihadapannya yang sedang menatapnya juga.

Meskipun Luhan memperlihatkan sikap tenang, sorotan matanya penuh mengamatan setiap reaksi dari lawan bicaranya.

"Ku pikir anak itu bersama anda."

Gadis muda itu mulai berbicara setelah tiga puluh menit menunggu kedatangan Luhan hingga wanita itu duduk dihadapannya, di sebuah cafe usai di bawa pergi oleh salah satu petugas kepolisian.

"Anakmu sedang bersama kedua orang tua barunya." balas Luhan. 

Ingin cepat menyelesaikan urusan. Gadis itu dengan tenang  mengeluarkan beberapa berkas yang Luhan sudah mengetahui isinya sebelum lembaran kertas - kertas itu di sodorkan kearahnya di atas meja.

Sebatas formalitas menghormati gadis itu lakukan, Luhan melihat  beberapa lembaran tanpa ketelitian membaca, lalu menutupnya kembali.

"Boleh aku tanya sesuatu padamu?"

Gadis muda itu mengangguk.

"Tidakkah hidupmu berat?"

Gadis itu mendengarkan namun memilih diam. Uluran tangan Luhan di atas tangannya terasa hangat. Sentuhan yang seakan memberikan kekuatan agar tetap tegar menghadapi ketidakadilan takdir hidup.

Luhan tersenyum simpul, menujukan sikap ramah pada orang yang baru saja ditemui, selayak sikap normalisasi pada umumnya.

"Apa suamimu selalu melalukan kekerasan padamu?"

Pupil gadis itu membesar mendengar ucapan Luhan. Dia sangat yakin bahwa saat ini keadaan fisiknya tidak menujukan tanda - tanda yang oranglain dapat mengetahui sekali lihat selama ini dia alami.

Lantas bagaimana wanita itu tahu?

Terdiam cukup lama, detik berikutnya dia menemukan pemahaman. Wanita dihadapannya orang asing, pertemuan saat ini adalah kali pertama dan mengapa wanita ini tahu?

Sudah jelas bahwa secara diam - diam kehidupannya sudah di intai.

Hanya saja yang membuatnya bertanya - tanya, kenapa mereka tidak segera menyerahkan anaknya ketika sudah mengetahui.

Gadis itu menundukkan kepala, berbagai pemikiran melusak di isi kepala, berusaha menemukan jawabanya sendiri namun pada akhirnya rasa penasaran  ingin tahu alasan dibalik itu lebih mendorong.

"Jika anda sudah tahu, kenapa —"

"Tidak menyerahkan langsung padamu?" sela Luhan membagi jawaban miliknya yang sangat yakin gadis itu ingin lontarkan.

Gadis itu mengangguk menatap Luhan tanpa  kefokusan.

Luhan menghela pelan,  lalu tersenyum  sebelum berkata lagi, "aku cukup perihatin melihat keadaaan keluarga kecil kalian." ujar  Luhan tulus, kemudian Luhan melanjutkan kalimatnya."dan aku percaya kau sebenarnya tidak berniat ingin membuang anakmu."

Gadis itu  menunduk lagi menghindari tatapan Luhan. Dalam hati, ia tersentuh orang seperti dirinya masih di beri perhatian dan diperlakukan baik  oleh orang kaya seperti Luhan, dan karena penilaian itulah membuatnya menaruh  kepercayaan  Luhan adalah sosok baik yang tak perlu di waspadai. 

"Saat anakku menghampiri anakmu, kau ada disana, berdiri di balik orang - orang yang tak memperdulikan tangisan anakmu dan penderitaanmu..."

Bagi Luhan mendapatkan secuail informasi semacam ini tidak sulit, karena orang - orang di belakang Luhan mempermudah segala urusan.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang