[Belum revisi]
17/05/21SECRET TO SECRET
Lucas datang kerumah Haelen, sejak kejadian malam itu hingga sore segera datang gadis itu
senyap padanya.Meski dalam benak Lucas menilai Haelen tidak cukup peduli karena gadis itu tidak menujukan sedikitpun perhatian, paling tidak menghubunginya. Lucas yakin bahwa gadis itu tidak mungkin tak mengetahui soal perkelahiannya kemarin malam dengan Jeno.
Dan pada saat bel itu berbunyi membawa Haelen membuka pintu, reaski yang di tunjukan gadis berkulit tan itu sesuai apa Lucas nilai, meski sebenarnya jauh dalam hati Lucas terselip Haelen mematahkan kalau anggapan itu salah, namun dari apa yang dia dapatkan di depan mata Lucas mendapatkan kekecewaan dari sebuah ekspektasi.
"Kau baik - baik saja?" tanya Lucas.
"Iya." balas Haelen singkat lalu membalikan punggung, membiarkan Lucas masuk tanpa bersuara.
Lucas mengikuti Haelen sambil berkata.
"Haelen aku lapar..."Mendengar itu, Haelen mengubah langkah tujuan yang berniat ingin ke arah balkon, mengarah dapur.
"Kau ingin makan apa?" tawar Haelen. Di meja makan dia menuangkan segelas air lalu memberikan pada Lucas.
Lucas menerima dengan penuh perhatian melihat wajah Haelen yang ia sadari Haelen menghindari interaksi arah pandang matanya.
"Haelen..." Panggilan lirih Lucas mengapung, laki - laki itu menunggu balasan Haelan meskipun hanya balasan sebuah mata bulat itu mengarah padanya.
"Aku tidak ingin membicarakan perkelahian kalian. Aku tidak peduli."
Dugaan Lucas benar.
Meski terbaca dengan telak, Lucas tak ingin mengelak untuk memancing Haelen."Kata tidak pedulimu hanya berlaku padaku, kan?"
Barulah apa yang Lucas harap, ia dapatkan. Haelen mengarahkan matanya, menatap Lucas penuh.
"Tidak. Aku bahkan tidak tahu seperti apa lukanya sekarang." kata Haelen dengan intonasi yang terdengar sangat tenang.
Lucas mengangguk sambil menarik kursi, sementara Haelen melangkah ke arah counter dapur, mulai menyiapkan untuk memasak mie. Dan Lucas duduk di meja makan menghadap ke arah counter dapur memperhatikan aktifitas Haelen sedang memasak air.
"Jawabanmu adalah rasa ingin tahu bagaimana keadaannya sekarang..." sudut Lucas, ia terdiam menunggu balasan dari Haelen.
Di balik punggung Haelen tidak merespon, baik membalas ucapan Lucas ataupun sekedar membalikan punggung. Gadis membiarkan Lucas berbicara semaunya, menyembunyikan kebeneran atas ucapan Lucas.
Dan melihat hal itu lalu Lucas melanjutkan kalimatnya. "mhm... kau perlu tahu, aku kesini tidak untuk apa yang kau kira... aku benar - benar lapar dan ingin makan bersamamu..."
SECRET TO SECRET
Dua jam sudah Mark meringkuk di depan kamar. Terdiam dengan tatapan kosong di dalam tundukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
FanfictionTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.