25.04.24
Tin tin... tin... tin...
Suara klakson yang terdengar dari arah belakang reflek membuat mereka menoleh. Sebuah mobil taksi berhenti dan begitu kaca di buka. Renjune terkejut bahwa supir itu adalah Sungchan.
"Sungchan?"
Pria itu dengan wajah sumringah menyapa, "naiklah, aku bisa mengatarkan kalian."
Renjune menoleh ke arah Aleona yang menjawab anggukan kepala. Baru akan Renjune membuka pintu depan, Sungchan sudah lebih dulu bergegas keluar hanya untuk membukakan pintu untuk gadis itu, Aleona yang ada di bagian pintu belakang sempet terhenti melihat moment singkat namum terkesan lain, dia tersenyum kecil sesaat waktu sebelum isi kepalanya mengungkit perlakuan Mark padanya, senyumnya luntur. "Kapan terakhir aku di perlakukan semanis itu saat naik mobil, ya?"
Sebenarnya, tindakan itu adalah standar opersional prosedur dari perusahaan, melayani custumer bak seorang putri bangsawan. Tetapi dari kaca mata Aleona melihat pria itu, ini lebih dari perlakuan supir terhadap penumpangnya.
"Bahkan aku tidak ingat sama sekali pernah di perlakuan seperti itu!"
Aleona sudah masuk. Sungchan sudah berniat beralih untuk membukakan pintu untuk gadis itu tapi kalah cepat, alhasil dia hanya mendapat bagian menutup pintu. Jalan setengah memutari mobil, barulah dia masuk dan mengemudi.
"Kemana harus ku antar?"
"Kau sudah makan malam?" Renjune berbalik bertanya.
Sungchan berlaga melihat cuaca. "Ini masih sore."
Renjune tersenyum meledek. "Aku tahu." Lalu beralih pada Aleona, "apa kau keberatan kalau kita pergi ke resportan Johnny?"
Aleona bersemangat. "Tentu tidak. Ayo!"
"Oke. Kita pergi ke Restoran Suh." Kata Renjune memberi arah. "Siap!" Sungchan mengangguk.
"Oh, iya. Kalian belum saling kenal,'kan?" tanya Renjune.
Aleona dan Sungchan sama - sama diam.
"Aleona. Ini Sungchan, supir taksi dan dia juga yang sempat menjadi asistenku beberapa waktu lalu. Tapi dia juga temanku."
Aleona mengangguk pelan.
"Sungchan. Gadis ini sahabatku dan sebentar lagi dia akan membuatku menjadi bibi."
Sungchan melihat Aleona dari pantulan kaca spion di atas kepalanya. Tersenyum senyapa sambil mendukan kepala. "Salam kenal."
"Iya aku juga, salam kenal." Jawab Aleona dan melajutkan," kalian sepertinya sudah saling mengenal lama, ya. Kalian terlihat sangat dekat."
Renjune memutar bola matanya, "ya, tentu saja. Kami berteman.... benar,'kan, Sungchan?"
"Hehehe... iya, seperti itu... ngomong-ngomong kalian dari mana?" tanya Sungchan sekedar agar ada perbicangan ringan.
"Mini market, menemani ibu hamil beli eskrim."
"Ohhh..." respon Sungchan. Dia merasa sedikit memiliki kecanggungan di hadapan Renjune. Sejak gadis itu cuti, keduanya tidak ada lagi komunikasi, terakhir saat ia menjadi asisten.
Dalam mobil susana pun hening, tidak ada perbicaraan lagi. Aleona yang di belakang hanya memperhatikan mereka berdua. Rasa canggung juga di rasakan olehnya.
Sekitar kurang lebih 7 menit di perjalanan. Tujuan mereka sampai. Kali ini Sungchan bergerak lebih cepat, dia membukakan pintu untuk kedua gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
FanfictionTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.