[Belum Revisi]
D-28/10/20‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️[play lagu di atas]
SECRET TO SECRET
Petang datang membawa langit mengelap. Tidak seutuhnya gelap gulita karena masih ada sinar dari bulan atau bintang menerangi.
Sementara bumi yang berlantai aspal di terangi oleh lampu yang telah di bangun sepanjang jalan atau oleh bangunan di setiap kota, sekalipun itu kota terpecil.
Full, seharian ini Renjune merasa sangat di abaikan oleh Jeno, rasa menunggunya berujung sia-sia. Laki-laki itu benar-benar berlaku lain sekarang. Renjune sangat kesal tapi itu tak membuatnya menurunkan ego untuk segera menuntut rasa adil.
"Yang kau perlu lakukan jangan membuat Jeno berpaling darimu."
Ucapan Lucas semalam mengulang di atas kepalanya. Renjune mendesah berat di langkah santainya di kawasan taman sungai Han seorang diri.
Satu jam lalu dia baru saja berpisah dengan Yuta selepas menghabiskan waktunya siang hingga sore tadi. Yuta meninggalkan Renjune lantaran gadis itu berkata ingin pulang sendiri menggunakan taksi,- yang sebenarnya tujuan itu justru berbelok.
Tidak ada tujuan pasti disana, Renjune hanya ingin berjalan-jalan meluapkan rasa lelah hati dengan mengeluarkan sedikit tenanganya sambil merenungkan banyak hal.
SECRET TO SECRET
Jam menujukan pukul 9 malam. Haelen memaksa Lucas pulang, sudah cukup seharian ini laki-laki itu menemani di rumahnya.
"Kau yakin ingin aku pergi?" tanya Lucas sekali lagi. Lucas bahkan berniat menemani Haelen sampai pagi atau menginap, tetapi gadis itu mengusirnya dengan alasan ingin tidur.
Semestinya memang Lucas memberi ruang Haelen menyendiri, namun Lucas tidak memberikan waktu itu padanya. Lucas terlalu di sekap oleh berpikir buruk.
"Iya, pulanglah. Jangan khawatir, aku baik-baik saja."
"Berjanjilah. Jika butuh sesuatu kau hubungi aku. Kau ingin pergi kemanapun aku pasti akan menemanimu."
"Iya, pasti. Selama ini kan aku selalu meropatkanmu."
Lucas terdiam, ragu meninggalkan Haelen. Dia hanya takut kalau Haelen melakukan tidakan konyol, dalam keadaan saat ini yang sedang di alami Haelen, bisa saja membuatnya hilang akal.
Kediaman Lucas menyadarkan kekhawatiran padanya. "Percayalah, kau tak perlu mencemaskanku berlebihan. Saat ini memang aku merasa kecewa tapi ada hal yang lebih penting bagiku dari rasa sakit itu sendiri"
Lucas menatap dalam-dalam manik Haelen. Mencari-cari kalimat itu bukan hanya sekedar ucapan agar terlihat tegar di hadapannya.
"Ayo, sana pulang. Berkat dirimu aku baik-baik saja. Aku berterima kasih sekali padamu, besok kau bisa datang lagi, ok?" sambung Haelen di akhiri senyuman manis menyakinkan Lucas.
"Baiklah. Tapi janji padaku, jika kau ingin pergi-"
Haelen membalikan badan Lucas, mendorong punggung besar itu keluar dari kamarnya, menuntun sambil berkata.
"Iya, iya. Iya aku janji. Aku akan mintamu menemaniku seperti biasanya aku lakukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
FanfictionTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.