131

375 30 2
                                    

[Belum di revisi]

24.04.22


Waktu mulai berlalu. Bak cerita novel mengelayut pedih. Renjune masih belum tahu dimana keberadaan Jeno yang menghilang. Yang dia tahu...

Semua tugas Jeno di limpahkan pada Tenny dan lebih buruk lagi, Jeno sengaja mengambil cuti untuk satu hal yang Renjune tidak tahui karena apa. Tidak ada kabar, tidak ada kata pamit. Tidak tahu pula orang - orang terdekat Jeno, dimana dia sekarang.

Renjune sempat berpikir apa mungkin Jeno sebenarnya tengah bersama Haelen.

Menyakitkan bila itu benar.

Renjune sesekali berusaha mengulik rasa tahunya kepada Lucas, namun laki - laki itu menujukan sikap tidak ingin peduli lagi.

"Aku berhenti untuk berharap... hatinya tidak ada diriku disana. "

"Aku akan berdiri seperti yang dia inginkan. Itu sudah cukup... asal dia bahagia..."

Dan Mark, mengatakan hal sama seperti yang lain. "Aku juga tidak tahu Jeno dimana."

"Renjune kau sudah siap? Mobil sudah menunggumu di luar."

Hari ini jadwal Renjune memenuhi kontrak kerja sebagai bintang iklan kosmetik, lokasi syuting di lakukan di luar kota, maka untuk beberapa hari Renjune akan disana.

"Terima kasih. Aku akan segara turun." Renjune termenung, memadang dirinya dari pantulan kaca meja rias pribadinya yang bersejajar dengan meja rias umum artis lain di perusahaan Wu. Berpaling memadangi wajahnya, Renjune melihat jemari yang dulu di sematkan sebuah cincin lamaran dari Jeno.

Renjune tersenyum masam.

"Sepertinya kau bukan milikku yang sesungguhnya." Menarik Cincin itu dari jemari, Renjune meletakan benda tersebut di atas meja. Mengacuhkan diri, seseorang mungkin saja akan mencurinya.

Renjune bangkit dari tempat duduk, saat langkah itu di ambang pintu keluar asisten perias mengingatkan, "Renjune, kau meninggalkan cincinmu."

"Biarkan saja. Aku memang sengaja menaruhnya disana." Setelah itu punggung Renjune menghilang dari pintu.

Menemui Sungchan di luar sana menunggunya di dalam mobil. Pemuda itu bekerja sementara pada Renjune karena gadis itu yang memintanya.

lain Renjune lain juga masalah yang Mark hadapi. Persamaanya hanya di hubungan yang berjarak secara sepihak.

Mark masih di sulitkan oleh sikap Aleona yang menjadi - jadi  menghindar. Tetapi sedikit ada kelonggaran berkat Leo yang mencarinya sesekali berkunjung ke studio bersama Aleona, meski gadis itu setelahnya melepaskan Leo padanya kemudian dia pergi entah kemana, dan berakhir kepulangan Leo, Jaemin yang menjeputnya.

Aleona memblokir nomer Mark. Komunikasi hanya dapet dari sepihak. Aleona akan menelpon Mark hanya pada saat Leo tengah bersamanya mengingatkan makan atau minum susu, sesudahnya ketika Mark ingin menghubungi Aleona sekedar melepas rindu atau membutuhkan sesuatu untuk Leo panggilan itu takan pernah tersambung.

Aleona menujukan sikap tak memperdulikan. Menunggu, hanya  itu yang mampu Mark sabarkan.

Ide dari Kris membuahkan hasil sia - sia. Menjadikan Leo alasan untuk bisa tetap terhubung dengan Aleona nyatanya tidak ada pengaruh banyak. Tapi paling tidak Mark bersyukur masih ada kesempatan melihat wajah istrinya walau hanya beberapa menit saja. Istrinya terlihat baik - baik saja tanpa dirinya, bahkan kerinduan yang semakin menumpuk membuat Mark merasa sosok itu tampak lebih cantik dari sebelumnya yang jika di ingat - ingat ia kerap melarang Aleona merias diri saat berpergian.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang