91

355 46 8
                                    

[Belum revisi]
23/03/21







SECRET TO SECRET

Kris sudah di dalam mobil menunggu Aleona keluar gedung, mengikis waktu dia mencoba menghubungi Luhan berniat mengajaknya bergabung.

Tapi panggilan itu tak lekas terhubung hingga saluran itu berhenti, Kris terheran, berpikir mungkin panggilan itu tak di ketahuai Luhan, dia beralih menghubungi telpon rumah.

Hanya dua saluran nada penghubung itu terjawab. "Apa istriku ada?"

"Mungkin ada di kamarnya, aku akan memeriksa Tuan."

"Mh.." Kris menunggu, 3 menit suara maya kembali memberi tahu.

"Tuan, sepertinya Nyonya pergi keluar, mungkin saja menemui teman-temannya."

Kris menggulirkan pergelangan tangan kananya, menatap seklias angka di jam arloji.

"Sejak kapan istriku pergi?"

"Ahhh... itu.. aku tidak tahu Tuan."

Kris terdiam mendengar jawaban Maya, menggalih ingatanya. Dia pergi jam 7 pagi, Aleona datang ke ruangannya jam 9 pagi.

Kegiatan pertemuan Luhan biasa di lakukan jam 12 siang atau jam 3 sore.

"Maya..."

"Iya, Tuan."

"Bisa kau lihat, istriku menggunakan mobil yang mana?"

"Ah, Tuan. Paman Daesung ada disini, ku rasa Nyonya menggunakan mobil pribadinya."

Di pandangan Kris, Aleona keluar dari gedung berjalan ke arahanya bersama Leo.

"Mh, baiklah. Beri tahu jika istriku sudah pulang."

"Baik, Tuan"

Sambungan terputus, Kris beralih menghubungi bawahannya.

"Cari tahu siapa orang yang Istriku ingin temui"

"Ya"

SECRET TO SECRET

Luhan masih di posisinya, berdiri di samping mobil yang terparkir tak jauh dari bangunan rumah sewa.

Saat ia memutuskan melangkah kan kaki, ponsel di genggamannya bergetar. Luhan berhenti, layar itu tak lagi menampilkan nama Kris sebagai pemanggil tapi anak buahnya yang di samar dengan nama seorang wanita.

"Iya?"

Luhan diam begitu tenang mendengarkan seseorang di sebarang sana berbicara.

"Youngjae akan membawanya."

"Saya mengerti."

Luhan masuk kedalam mobil membawa dirinya melesat pergi dari sana. Sementara itu di balik pengintainya Luhan, sosok wanita muda mengamati Luhan di balik tirai kamarnya dengan perasaan gelisah tengah berbicara pada seseorang lewat ponsel.

"Dia sudah pergi." katanya penuh kelegaan dari rasa takut.

"Benarkah? Kenapa?"

"Entahlah, setelah mendapatkan panggilan dia pergi begitu saja."

"Mhhhh"

"Sungguh... ekspresi yang di tunjukan terlihat menakutkan."

"Jadi, apa yang harus ku lakukan? Apa dia akan benar - benar membunuhku? Aishh... kenapa—"

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang