[Belum revisi]
D- 09/ 08/20‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️[play song- vitas symphonic] biar kerasa hawanya...
SECRET TO SECRET
"Kau bercanda?"
"Tidak sepenuhnya..."
"Tapi kau bilang terdesak. Jangan bermain soal perasaan oranglain Jeno."
"Ku pikir kau akan senang."
"Senang... "sedikit dengusan sebelum raut wajah itu terdiam di kala isi kepalanya bertanya-tanya. "Kalimat senang yang kau bilang situasi apa."
Elusan tangan di atas bulu bongsik berhenti saat orang di depannya melempar pertanyaan. Jeno perlahan menatap lekat bola mata yang sulit ia baca, isi otaknya yang tengah di limpahin kebinggungan membuat tak bisa mengartikan dari tatapan kedua mata yang sedang melihatnya juga, duduk bersilah di depannya seperti dirinya lakukan sambil membuat hewan peliharannya tertidur atas sentuhan jemarinya menyisir hangat.
"Kau kecewa?"
Pertanyaan Jeno membuatnya keluh, tapi tidak untuk pergerakan matanya yang pelan-pelan berpaling, menunduk gelisah dasari binggung.
"Aku bertanya. Dua kali kau tidak menjawab..."
"Aku tidak tahu senang atau sedih, tapi aku merasakan keduanya hadir..."
"Bagaimana bisa?"
"Senang karena akhirnya kau bisa membiarkan mengisi."
"Sedih... "dia mengangkat dagunya, "kecewa karena bukan dari hatimu..."
Lagi-lagi Jeno tidak bisa menilai dengan baik ketika wajah itu mengarah kembali padanya, mana yang harus dia percayai, senyum kecil yang terpantri di bibirnya atau sirat manik yang datar. Bibir itu melebar dengan ujung kecil yang ke atas namun mata itu tidak menujukan hal sama.
*
Lengan yang menyilang memeluk boneka mengerat, matanya memejam risau ketika memori di dalam isi kepalanya mereka ulang, seperti ia bisa melihat dirinya sendiri dan masih lengkat bagaimana rasanya saat tiba-tiba bibir itu melumat bibirnya tanpa ia sangka dan hilang kendali sesaat waktu pada situasi itu.
"Aku temen yang buruk. Maafkan aku..."
SECRET TO SECRET
"Kau sudah memberi tahu Haelen?"
"Belum."
Jeno bertanya lewat tatapannya dan itu cukup di mengerti oleh Mark. "Entahlah. Aku tidak tahu mengapa aku tidak bisa mengatakannya..."
"Apa kau berpikir jika kau memberi tahunya dia akan melakukan sesuatu yang- "
"Iya aku punya pikiran seperti itu."
"Rasa bersalahmu tidak bisa berbohong."
"Mungkin..."
Mark terdiam sesaat, kemudian melempar sebuah tanya." Bagimana denganmu. Aku cukup pintar alasan mengapa kau selama ini mengulur..."
"Perasaanku masih sama-"
"Kau pengecut Jeno."
"Aku tahu, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa"
"Bukan. Kau sendiri yang membuatnya kau tidak berbuat apa-apa."
Jeno mendengus mendengar perkataan itu. Semua memang sangat rumit di dalamnya, tali yang terhubung menyatu sebagai pertemanan menutupi lingkaran partikel kerumitan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
FanfictionTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.