134. Peringatan untuk Jeno

274 11 2
                                    

28.10.22

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️









Jeno mengerjap. Tidurnya sudah di ambang batas untuk bangun, ia melirik jam, jarum jam sudah menujuk angka 2 siang.

Dia beranjak, hal pertama yang menyambut saat dia meninggalkan kasur, rasa haus dan perut yang terasa lapar.

Ini sudah entah berapa hari Jeno melarikan diri dari pekerjaannya. Menghilang seperti tikus pengecut. Beruntung kakinya mengijakkan kaki di perusahan Wu, jika tidak tentu saja dia akan mendapatkat surat pemecatan.

Triinggg ~~ triinggg~

Suara ponsel di kamar menarik Jeno menghampiri, baru tadi malam ponsel itu di hidupkan kembali sejak dia pergi. Entah siapa, dia hanya penasaran, jika seseorang mencarinya adalah orang yang tidak ingin Jeno tangani, dia akan mengabaikan.

' Paman Kris'

Jeno tidak ingin, tapi mungkin ini adalah batas untuk dirinya selesai menghilang tanpa kabar.

"Iya?"

"Ku pikir kau lupa caranya mempertahan battre ponselmu..."

"Maaf, paman."

"Aku bukan pamanmu dalam urusan bisnis."

"Baik, Pak Direktur. Saya minta maaf."

"Datang segera menghadapku."

"Baik."

Jeno bergegas membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jeno bergegas membersihkan diri. Selesai dengan itu dia pergi keperusahaan. Tiba disana saat tak sengaja perpapasan dengan rekan satu profesinya, Jeno mendapatkan tatapan muak dari Teny. Itu wajar, Jeno mengerti.

"Jenoooo!" Jeno berpaling mengabaikan pintu lift terbuka. Seseorang datang menghampiri.

"Syukurlah aku datang di waktu dimana aku akhirnya menemukanmu."

"Ada apa?" Jeno tahu wanita itu adalah perias yang menangani Renjune saat bekerja di studio.

"Ini... aku takut ini hilang disana. Renjune terlihat akan meninggalkan dalam waktu yang lama... jadi... tolong berikan padanya saat dia kembali."

Jeno menerima cincin di telapak tangan, menatapnya penuh diam.

"Kalau begitu. Aku permisi."

Jeno tersadar. "Kenapa kau tidak memberikannya langsung padanya?"

"Jika aku mengingatkan lagi untuk menyimpannya, mungkin itu akan berakhir berbeda dan mungkin lebih baik aku menjualnya."

Jeno tidak berkata apa - apa lagi pada wanita itu setelah selesai berbicara dan pergi. Jeno bergegas usai mendengar peringatan dari salah satu pegawai lain agar segara menemui Kris di ruangannya.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang