BAB 3

8.5K 523 6
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE.

Setelah keluar dari ruangan bya sedang asyik duduk di bawah pohon tidak jauh dari sebuah kolam kecil yang ada di tengah-tengah kampus. hal yang paling menyenangkan baginya adalah bersantai di bawah pohon dan menikmati semilir angin sepoi-sepoi.
Bya menutup matanya sambil menikmati sejuknya angin yang sedang melewati wajahnya.
Namun tiba-tiba kesenangan bya mulai terusik gara-gara ada sekumpulan cowok yang sedabg mengganggu seorang gadis.

"Liat deh lucu banget rambutnya kriwil-kriwil.." ucap beno yang sedang mengganggu seorang gadis.
Gadis itu hanya terdiam sambil ketakutan dan ia juga berusaha menolak sentuhan-sentuhan yang di layangkan terhadapnya.
Ia terus menghindar dari sekelompok cowok-cowok tengil yang mengganggunya itu.
Namun saat ia ingin menghindar selalu saja gagal karena mereka terus menghalangi jalannya.

"Kak jangan gini dong.." ucap gadis itu mencoba untuk melawan.

"Ihhh kenapa sih gak boleh gini? Kamu gak suka??" Tanya beno lagi ia terus menerus mengganggu gadis itu.

Bya yang sedang asyik dengan dunianya kini terusik dan tidak nyaman. Ia menoleh ke arah suara yang membuatnya terusik.

"Siapa sih berisik amat ganggu kesenangan gue aja.." gumam bya kesal.
Lalu ia bangun dari duduknya dan langsung menghampiri dimana beno sedang mengganggu seorang gadis.

"Lo apa-apaan sih.. berisik amat.." ucap bya kesal.

Beno dan gadis itu langsung menoleh ke arah bya. Beno langsung tersenyum melihat bya.
"Waaahhh ada cewek cantik ini.." ucap beno sambil mengelus dagunya.

Bya langsung melotot saat beno mengatakan ia cantik. Namun sebenarnya beno tidak sepenuhnya salah, bya memanglah cukup cantik hanya saja ia tidak pernah berdandan bahkan ia juga tidak pernah mengenakan pakaian selayaknya seorang perempuan.

"Apaan sih bacot lo itu.." jawab bya kesal.

"Idihhh galak amat ceh..tapi gue suka kok.. hehehehe" ucap beno sambil tertawa dan yang lain pun ikut tertawa.

"Lo masih mau disini aja?? Masih demen di ganggu sama ini orang?" Ucap Bya pada gadis yang tengah berdiri menunduk.
Sadar akan ucapan bya, gadis itu langsung berpindah ke arah belakang bya.

Bya meninggalkan segerombolan genknya beno dan Gadis itu juga mengikutinya dari belakang.

"Heiii.. siapa nama lo.." teriak beno.

"Tukiyem..." jawab bya asal.

Beno dan teman-temannya saling pandang dan langsung tertawa terbahak-bahak.
Mereka merasa tidak percaya, tidak mungkin gadis secantik bya memiliki nama tradisional seperti itu.

Beno memandang takjub ke arah bya, ia belum pernah bertemu dengan gadis secantik bya apalagi dengan style yang tomboy begitu.
Ia merasa tertantang untuk berusaha menjadikan bya kekasihnya.

"Gue bakal dapetin itu cewek.." gumam beno.

"Memangnya lo bisa dapetin dia ben? Galak amat begitu.." ucap temannya beno.

"Sekate-kate lo.. jangan sebut gue beno kalo gak bisa dapetin itu cewek."
Ucap beno sombong.

Beno merasa percaya diri bahwa dia akan mampu menjadikan bya kekasihnya.
Beno adalah mahasiswa jurusan teknik yang memiliki reputasi sebagai playboy cap kangkung di kampus.
Alasan kuat kenapa beno di cap sebagai playboy cap kangkung adalah karena ia memiliki tubuh yang tinggi kurus seperti kangkung.

Beno selalu memiliki pacar lebih dari satu padahal ia tidak cukup tampan untuk seseorang yang memiliki pacar yang banyak. Namun karena ia adalah anak dari penyumbang dana terbesar di kampus maka banyak gadis yang ingin di pacari olehnya hanya untuk sekedar memanfaatkan kekayaan yang di miliki oleh beno.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang