BAB 57

4.7K 481 36
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

"Sayaaaa mencinnntaiiii kaaaamuuuu Byaaaaaaaa" teriakk pak Abi.

Bya terdiam mendengar ucapannya pak Abi, ia sedikit mencernanya apakah yang di dengarnya benar atau salah. Namun lamunanya langsung terhenti setelah seseorang mendatangi mereka.

"Kalian sedang apa disini? Lagi syuting film hujan-hujanan? Kalian gak takut sama petir dan geledek?" Ujar petugas penjaga pantai.

Pak Abi dan Bya sama-sama saling pandang karena mereka saat ini sangat terlihat konyol. Berduaan di pantai di tengah hujan deras seperti itu pasti membuat orang lain yang melihatnya mereka sungguh konyol.

Bya langsung bersembunyi di belakang pak Abi karena malu. Menarik-narik kain baju pak Abi dengan manjanya. Pak Abi melirik ke arah Bya yang bersembunyi di belakangnya ia pun menyunggingkan senyumnya karena gemas.

"Maaf ya pak kami baru jadian jadi agak kasmaran gitu..harap maklum ya pak.." jawab Pak Abi beralasan.

Mendengar ucapannya suaminya Bya mencubit pinggang suaminya itu. Padahal mereka suami istri kenapa malah dibilang baru jadian.

"Yaampun anak muda ini yaaa.. yasudah kalian berteduh sekarang.. kasian pacarnya basah kuyub begitu nanti bisa sakit.. kamu juga kan yang panik nanti.." ujar pak petugas.

Pak Abi langsung mengenggam tangan Bya membawa Bya untuk berteduh. Sesampai di sebuah cafe yang ada di pantai, pak Abi langsung memesan minuman hangat untuk mereka.

Bya sedari tadi merasa tidak nyaman karena bajunya yang basah kuyub dan terlihat menempel dirubuhnya hingga menunjukkan lekuk tubuhnya. Meski tidak ada yang bisa dilihat karena memang Bya bukan tipe wanita bahenol. Pak Abi segera melepaskan jaket yang ia kenakan sedari tadi, menutupi tubuhnya Bya meski jaketnya juga basah namun setidaknya bisa menutupi tubuh istrinya.

"Makasih mas.." ujar Bya sambil malu-malu.

Pak Abi malah mengusap kepala Bya dengan gemasnya. Membuat rambut Bya berantakan tapi ia juga yang merapikan kembali rambutnya Bya.
Semua orang yang ada di cafe menatap iri dengan pasangan uwu sejagat pantai itu.

Karena pesanannya belum juga sampai Bya terlihat sangat kedinginan, pak Abi langsung berinisiatif untuk menghangatkan Bya dengan cara mengusap-usap tangannya Bya untuk membuat uap panas di tangan mereka.

Bya kaget dengan tindakannya pak Abi pipinya pun semakin memerah. Namun ia tidak menolak sama sekali diperlakukan seperti itu.
(Jadi pengen deh punya cowok kayak pak Abi 😔😂)

Saat sedang asyik menghangatkan diri masing-masing tiba-tiba pesanan mereka sampai. Pelayan membawakan coklat panas pesanan pak Abi.

"Ini mas coklat panasnya.." ujar pelayan membawakan nampan berisi coklat hangat.

Pak Abi langsung melepaskan tangannya dari tangannya Bya. Ia lalu mengambil coklat panas itu dan memberikannya kepada Bya.

"Kenapa pesanannya datang secepat ini sih.. ganggu gue aja.." gumam Bya kesal di dalam hatinya karena ia sangat menikmati kegiatannya tadi bersama pak Abi.

"Minum ini yaa.. biar tubuh kamu hangat atau mau pesan makanan lagi.. pasti kamu laper kan.." ujar Pak Abi.

Bya hanya menganggukkan kepalanya karena tidak bisa berkata-kata. Menurutnya saat ini apa yang dikatakan pak Abi ia pasti akan menurut saja.

"Mas kami pesan bakso nya dua ya kasih ayam suir kalau ada.." ujar pak Abi.

"Baik mas.. ditunggu yaa.." jawab pelayan cafe.

Pak Abi lalu melirik ke arah Bya yang sedang asyik menyeruput coklat panasnya sambil melihat ke arah pantai. Tanpa sengaja pak Abi melihat bibirnya Bya yang belepotan dengan coklat. Pak Abi langsung menarik dagu Bya dan membersihkannya dengan menggunakan tangannya. Namun yang membuat Bya tidak bisa berkata-kata pak Abi bukannya membersihkan tangannya dengan tisu ia malah menghisap tangannya yang berlumur coklat bekas dari bibirnya Bya.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang