BAB 81

4.1K 407 11
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Bya dan pak Abi sedang dalam perjalanan kembali pulang kerumah. Bya duduk sambil makan roti yang dibelikan oleh Bagas. Perutnya begitu terasa lapar karena sebelumnya ia harus menghadapi mbak kunti alias Lya.

"Enak banget ya makan roti setelah bikin panik aku.." ujar pak Abi.

"Mas mau? Mau aku suapin?" Jawab Bya sambil menyodorkan roti ke arah suaminya.

"Gausah.. kamu makan aja semuanya.. kamu butuh asupan makanan kan.. inget ada empat perut yang harus kamu cukupkan gizinya.." ujar pak Abi.

Bya menganggukkan kepalanya sambil terus makan roti. Semenjak mengandung ini Bya terlihat lebih tenang dan tidak terlalu bar-bar seperti biasanya. Padahal saat ini ada masalah yang terjadi namun ketika melihat makanan Bya melupakan masalah itu dan fokus hanya ke makanan.

"Ngomong-ngomong apa yang terjadi sama Lya mas?" Tanya Bya penasaran.

"Soal Lya biar mas yang urus, kamu cukup fikirkan masalah baby cilok kita aja.. oke.." jawab Pak Abi.

"Itu artinya sekarang aku uda boleh kembali ke kampus kan mas.. semua orang uda tau hubungan kita dan baby cilok.. jadi sesuai janji mas.. aku boleh kan ngampus.." ujar Bya mengingatkan suaminya akan janji yang pernah di ucapkannya.

Awalnya pak Abi melarang Bya untuk kuliah selama ia mengandung. Pak Abi menyarankan Bya untuk cuti kuliah selama setahun atau dua tahun. Namun dengan tegas Bya menolak karena nantinya ia tidak akan sekelas lagi dengan Bagas. Ia tidak suka jika harus sekelas dengan adik letting.

"Iya sayang.. iya.. kamu boleh kembali ke kampus.. tapi inget harus jaga baik-baik kandungan kamu.. jangan terlalu banyak mikir jangan terlalu grasak-grusuk.. janji?" Ujar pak Abi.

"Okeee janji pak Suami.." jawab Bya girang.

Pak Abi menyunggingkan senyumnya melihat istrinya yang terlihat bahagia. Namun ia tidak yakin Bya akan bertahan lama ke kampus dengan perut yang akan semakin membesar.

"Loh mas kita kok gak pulang kerumah.. ini mau kemana lagi?" Tanya Bya yang heran karena jalur yang di lalui bukan menuju kerumahnya.

"Kita mau kerumah mama.. mas pengen nginep dirumah mama.. tadi sebelum berangkat mas uda minta ijin kok sama ibuk mau nginep dirumah mama.." jawab Pak Abi.

"Oh gitu.. Aku juga kangen sama mama.." ujar Bya.

"Kalo sama aku?" Jawab pak Abi.

"Engga.. kan kita ketemu setiap hari mas.. jadi buat apa kangen.. kalo mama kan gak ketemu setiap hari.." ujar Bya.

"Iya.. iya.. terserah kamu.. gapapa..gak masalah kalau aku gak di kangenin.." jawab pak Abi sambil geleng-geleng.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai. Gita sudah menunggu kedatangan mereka dengan wajah super panik. Pak Revan sudah lebih dahulu memberikan kabar tentang masalah yang terjadi.

"Bya.. kamu gapapa kan sayang.." ujar Gita sambil merangkul Bya.

"Gapapa kok ma.. Bya baik-baik aja, Bya sama mas Abi mau nginep disini ma.. gapapa kan ma.." jawab Bya.

"Gapapa dong sayang kenapa malah nanya sih.. nginep disini sampai sebulan juga mama bolehin.. yauda yukk masuk.." ujar Gita.

Gita membawa menantu kesayangannya itu masuk ke dalam rumah. Pak abi pun ikut menyusul ke dalam rumah namun tiba-tiba pak Abi melihat papanya juga ikutan pulang kerumah.

"Kok papa uda pulang.." gumam pak Abi.

Pak Revan keluar dari mobilnya dengan membawa beberapa berkas. Pak Abi penasaran dengan berkas apa yang dipegang papanya.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang