BAB 87

3.4K 361 22
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Bya berbalik arah mencari asal suara yang menyebutkan dirinya balon raksasa. Namun saat sudah menemukan pemilik suara itu. Bya terlihat kaget dan menutup mulutnya dengan tangan.

"BANGSAT!!" Gumam Bya tanpa sadar.

Mendengar umpatan istrinya pak Abi langsung membelalakkan matanya. Bagaimana bisa istrinya mengumpat disaat sedang mengandung seperti itu.

"Sayang.. gak boleh gitu sayang ngomongnya.. inget baby cilok kita sayang.." ujar pak Abi.

"Maaf mas kelepasan.. Aku pengen kasih pelajaran dulu ke manusia satu itu.." jawab Bya sambil berjalan cepat.

"Sayang pelan-pelan jalannya.. jangan buru-buru.." ujar pak Abi mengikuti Bya.

Padahal sebelumnya Bya mengeluh kesulitan berjalan karena merasa perutnya terlalu berat. Namun sekarang ini ia malah bisa jalan dengan tempo yang cepat.

"WOYYYY.. LO DISITU AJA.. JANGAN KESINI.." teriak Seseorang yang ternyata adalah Galang sahabat sedari kecilnya Bya.

"Mau apa lo.. Suka-suka gue.. gue kasih pelajaran lo.. sumpah lo manusia jahat.. jahaaaaaattt lo Galang KAMPRET..." jawab Bya yang terus berjalan cepat.

"GUE AJA YANG KESANA BANGSAT.. LO DISITU AJA BYA.. PERUT LO ITU KEBESARAN UDAH.. GUE TAKUT LO JATOH.." teriak Galang lagi.

Melihat Bya tidak menggubris perkataannya akhirnya Galang memilih untuk berlari kencang. Melihat Bya berjalan cepat seperti itu membuatnya ketakutan jika nantinya Bya terjatuh.

"Sumpah lo gak berubah By.. keras kepala.. kepala batu.." ujar Galang sambil ngos-ngosan.

Bya sama sekali tidak menjawab ejekannya Galang ia malah langsung memukuli Galang. Padahal Galang masih ngos-ngosan karena berlari tadi.

"Aaawwwwww.. sakit By.. stop By.. gua baru pulang kok malah di gebukin.. tega amat.. tapi tenaga lo kok makin kuat aja.." ujar Galang sambil terkekeh.

"Ketawa lo.. mau lo gue bikin gak bisa ketawa lagi.." jawab Bya dengan nada mengancam.

"Jangan gitu dong.. gua kan kangen sama lo By.. makanya gue buru-buru pulang.. untung aja lo belom berojol.." ujar Galang.

"Kangen.. sok iya banget lo ngomong kangen sama gue.. buktinya aja lo gak pernah ngehubungi gue.. iya deh iya.. yang kuliah di luar negri.. sombong nih ceritanya.." jawab Bya sambil memonyong-monyongkan bibirnya.

Pak Abi hanya terdiam melihat interaksi antara istrinya dan sahabatnya itu. Pak Abi juga mencoba mengerti karena bagaimana pun Galang lah yang lebih dahulu mengenal Bya bahkan mereka bersahabat sedari kecil. Maka tidak ada yang perlu di kawatirkan dengan interaksi di antara mereka.

"Lo tau kan By gua di luar negri.. kalau gua sering ngehubungi lo bisa-bisa gua gak makan disana.. mahal By.. mahal.." ujar Galang.

"Tetep aja lo jahat sama gue.. sumpah lo jahat.. lo gak bawa apa-apa kan buat gue.. pelit amat lo.." jawab Bya.

"Sial!! Uda gue di gebukin sekarang malah di palak oleh-oleh.. emangnya dengan gua pulang dengan selamat gini gak cukup buat lo By?" Tanya Galang.

"Gak cukup!! Mana sini oleh-oleh buat gue... sekalian buat anak gue tiga orang.." jawab Bya sambil menyodorkan tangannya.

"Ehhh busettt dah.. serius itu orok di dalem perut ada tiga? Banyak amat By.. pantes aja lo uda kek balon..." ujar Galang terkaget-kaget mendengar jumlah anak yang di kandungnya Bya. Galang melirik ke arah pak Abi yang menjadi biang keladi yang membuat Bya hamil tiga orang bayi.

Pak Abi hanya menyunggingkan senyumnya dan Galang cuma bisa geleng-geleng kepala.

"Tapi tunggu.. mana gelang yang gua kasih ke lo sebelum gua berangkat waktu itu.." tanya Galang yang sama sekali tidak melihat gelang pemberiannya di tangannya Bya.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang