BAB 95

3.5K 318 8
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Bya sedang sibuk dengan ketiga baby ciloknya sedangkan pak Abi sedang sibuk melipat pakaian baby. Pak Abi membereskannya agar nanti saat Bya sudah di perbolehkan pulang barang-barang sudah terlebih dahulu tersusun rapi.

"Mas.. Bagas sama Galang kok belom nyampe sini ya.. jahat banget sih mereka.." ujar Bya.

"Mereka gak dateng juga gapapa kan sayang.. baby kita juga gak kenal mereka.." jawab pak Abi santai.

"Aisssshhhh.. bikin kesel deh.. mereka itu oom nya mereka mas.. masa mereka gak boleh kenal sama oomnya.." ujar Bya sewot.

"Hahahaha aku bercanda sayang.. Bagas mungkin lagi sibuk dikampus.. jadi belum sempat kesini.. tapi kalau yang satu lagi itu aku gak tau dong sayang.." jawab Pak Abi.

"Lagian mana mungkin juga mas tau.. mas kan gak deket sama Galang.. " ujar Bya.

"Nah itu kamu tau.." jawab pak Abi sambil fokus dengan pakaian baby.

Bya terlihat memanyunkan bibirnya karena kesal dua sahabatnya tidak kunjung datang menjenguknya dan babynya. Padahal Bya ingin sekali menunjukkan ketiga bayi kembar nan lucu itu kepada mereka.

Tok..tok..tok..
Pintu ruangan tiba-tiba ada yang mengetuk.

"Mas.. itu siapa yang datang?" Tanya Bya.

"Mungkin perawat yang mau ngecek kamu.." jawab Pak Abi santai.

"Ihh.. sok tau ih mas.. biasa kan perawat langsung masuk gak pake ngetuk dulu.." ujar Bya lagi.

"Iya juga ya.. sebentar coba aku cek siapa yang datang.." jawab Pak Abi sambil berjalan menuju pintu.

Saat pak Abi membuka pintu ia langsung kaget melihat Sabina dan keluarganya sudah ada di depan pintu ruangan. Sabina menyunggingkan senyum ke arah pak Abi.

"Sayang Papa kamu datang ini.." ujar pak Abi. Pak Abi enggan membalas senyuman dari Sabina. Bukan karena ia membencinya namun situasi mereka sangatlah tidak nyaman untuk saat ini. Membayangkan dirinya yang pernah menjalin kasih dengan Sabina. Namun ia malah menikah dengan gadis yang ternyata adiknya.

"Suruh masuk dong mas.. masa dipintu terus.." jawab Bya.

"Masuk pah.." ujar Pak Abi sambil mempersilahkan pak Broto dan lainnya masuk.

Sabina dan Bella langsung masuk ke dalam ruangan bersamaan dengan pak Broto yang berada di kursi roda. Mereka juga membawa berbagai hadiah untuk keponakan kembarnya.

"Apa kabar pak?" Tanya Bya.

"Bapak baik sayang.. maaf bapak baru bisa datang sekarang.. baru semalam ibu kamu memberi kabar tentang persalinan kamu.." jawab pak Broto.

"Iya gapapa pak.. bapak mau datang kesini aja Bya uda seneng kok.." ujar Bya sambil tersenyum.

Bella langsung mendekat ke arah box bayi yang berada tepat di sebelah ranjangnya Bya. Bella terlihat sangat bahagia melihat keponkanannya yang sangat lucu itu.

"By.. beneran ini anak kamu?" Tanya Bella.

"Ya beneran lah.. masa anak orang.." jawab Bya.

"Hahahaha bercanda kali By.. lucu-lucu banget sih keponakan tante ini.. tapi mukanya sama semua.. aku bingung By.." ujar Bella. Bagaimana tidak bingung tiga bayi kembar yang wajahnya sama semua sedang berjejer di box bayi.

Bya terkekeh sendiri melihat Bella yang kebingungan. Jangankan orang lain Bya saja masih bingung bagaimana cara membedakan bayinya sendiri.

"Jangan kan lo Bell.. gue aja yang emaknya masih bingung bedain antara Ardha dan Arsya.. kalau Alena sih gampang nyempil cewek sendiri.. kalau Ardha dan Arsya musti di bedain dengan warna baju yang berbeda.." ujar Bya.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang