BAB 2

10.4K 610 11
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE.

Bya sedang duduk sambil ongkang-ongkang kakinya ia merasa bosan karena merasa kesepian tidak ada teman untuk di ajak mengobrol. Sedangkan dosen belum juga hadir. Bya juga belum menemukan teman yang sefrekuensi dengannya. Berharap bisa mengobrol dengan bagas nyatanya bagas hanya sibuk dengan dunianya sendiri.
Bagas adalah anak yang kutu buku jadi sudah pasti saat ini ia sedang asyik membaca buku.

"Ampun dah gue bosen banget ini.. heran gue kemana ceh dosennya dari tadi kagak nongol-nongol.." gumam bya kesal karena harus menunggu dosen yang tak kunjung datang.

Karena merasa bosan dan mengantuk, bya menarik tasnya ke atas meja lalu ia rebahkan kepalanya. Dalam tempo lima menit bya sudah melayang ke alam mimpinya.

Tidak di duga-duga bya yang sudah tertidur lelap ia tidak mengetahui bahwa dosen sudah masuk ke dalam ruangan kelas. Semua mahasiswa langsung duduk rapi dan tidak ada yang berisik lagi. Karena dosen yang masuk hari ini adalah dosen yang terkenal dingin dan tidak suka berbasa-basi.

Mungkin saat ini hanya bya yang belum mengenalnya, karena saat kelas mengadakan pertemuan untuk saling memperkenalkan diri antar mahasiswa bya malah tidak hadir, bya menganggap pertemuan itu hanya akan membuang waktunya saja. Maka dari itu ia tidak tau sama sekali jika bagas juga berada di ruangan kelas yang sama dengannya.

Ruangan yang dalam keadaan sepi membuat telinga menjadi peka bahkan suara jangkrik pun jadi lebih mudah terdengar apalagi suara dengkuran yang diciptakan dari mulut bya.

"Grookkk..groookkk..grookkkk.." bya yang tertidur lelap mengeluarkan suara dengkuran.

Merasa risih dengan suara aneh yang terdengar pak dosen langsung menoleh ke arah suara yang menganggu telinganya itu.
Matanya langsung tertuju pada seorang mahasiswi yang tengah tertidur lelap di jam pelajaran yang akan ia mulai.

Bagas menatap wajah pak dosen yang mulai dingin ia yang sadar akan hal itu langsung mencoba untuk membangunkan bya.

"Bya.. bya.. bangun bya.. dosen uda masuk ini..bya.. bangun bya.." ucap bagas sambil menggoyang-goyangkan pundak bya.

Perlahan bya mulai sadar dari tidur lelapnya, namun belum sepenuhnya sadar.

"Buk ros ganggu aja ihh.." teriak bya kesal ia merasa bahwa dirinya saat ini sedang berada dirumah.

Satu ruangan langsung tertawa ngakak melihat bya yang ngomong ngelantur.
Dengan mata yang masih kriyip-kriyip ia mencoba memandang sekelilingnya.
Sampailah ia menatap mata dosen yang kini memandangnya dengan ekspresi yang sangat dingin.

"Ehhh.. bukannya itu si oom yang tadi..iya kan gas.. itu oom yang tadi dibelakang kampus..yang nuduh gue malakin lo.. ngapain dia kesini?" Ucap bya seenaknya.
Bagas langsung menunduk malu dan takut karena ucapan bya yang tidak sadar akan situasi.

"Dia dosen kita bya..." jawab bagas berbisik.

"Apa???dosen kita? Lo serius gas? " ucap bya berteriak karena tidak percaya.

"Kalau kamu tidak percaya.. perlu kah saya tunjukkan buktinya?" Ucap pak dosen, yang kini mulai kesal karena ulah bya.

"Ehhh.. gak perlu pak.. saya percaya kok.. saya kan bukan orang yang gampang suudzon sama orang lain.." jawab bya dengan santai namun saat ini ia sedikit menyindir pak dosen yang sebelumnya sudah menuduh bya yang tidak-tidak.
Karena bya masih tidak terima saat ia di tuduh malakin bagas di belakang kampus.

Pak dosen tidak perduli dengan apa yang dikatakan oleh bya. Ia langsung ingin memulai kelas hari ini sebelum memulainya karena ini adalah hari pertama mereka bertatap muka. Maka pak dosen akan memperkenalkan dirinya dahulu.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang