JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Mendadak Bya merasakan sesuatu hal yang sudah pasti di takuti oleh setiap ibu yang baru saja menjalani persalinan. Bya langsung keringat dingin jika harus membayangkan saat ia harus berjongkok.
"Mas.." ujar Bya.
"Iya ada apa sayang? Kamu haus? Mau aku ambilin minum atau kamu lapar? Mau aku suapin?" Jawab Pak Abi yang benar-benar antusias dan siap siaga.
"Bukan itu mas.. ini justru mau di keluarin bukan malah mau di tambahin.." ujar Bya.
"Maksudnya gimana sayang? Jangan bilang kamu mau buang air besar?" Jawab pak Abi menebak apa yang di maksud oleh Bya.
"Bukan.. Tapi mau pipis.." ujar Bya sambil tersenyum meringis.
"Yauda yuk sini aku gendong ke kamar mandi.." jawab pak Abi sambil siap siaga hendak menggendong istrinya itu.
"Gak bisa di gendong mas nanti takut salah-salah malah lepas ini jahitannya.." ujar Bya tidak setuju.
"Jadi aku harus apa sayang? Gak mungkin kan kamu harus pipis di ranjang.." jawab pak Abi.
"Ihh.. ngaco.. mas ngaco banget sih.. pegangin aja mas.. pegangin tangan aku..trus aku jalan pelan-pelan.." ujar Bya.
Pak Abi yang paham langsung memberikan lengannya agar Bya bisa memegangnya. Bya berjalan dengan perlahan dan rapat karna memang ia tidak bisa berjalan dengan bar-bar seperti biasanya.
"Maa.. kak Bya kok jalannya mirip pinguin?" Tanya Nathan yang merasa aneh saat melihat kakak iparnya berjalan.
"Hussshhh... kamu ini.. semua yang baru habis melahirkan memang seperti itu sayang.. dulu mama waktu melahirkan kalian juga begitu kok.." jawab Gita.
"Berarti mama juga dulu jalannya kayak pinguin ya pah.." tanya Nala kepapanya yang sedang sibuk membaca majalah yang tersedia di meja.
"Iya dong.. persis kayak pinguin yang lagi kebelet pipis.." jawab pak Revan tanpa menoleh sedikitpun. Ia masih terus fokus ke arah majalahnya.
Mendengar perkataan suaminya membuat Gita meradang. Ia menatap dengan tajam ke arah pak Revan. Mendadak bulu kuduk pak Revan berdiri ia merasa ada sesuatu yang sejak tadi menatapnya dengan penuh amarah dan emosi. Pak Revan menatap sekeliling ruangan karena ia berfikir kalau ruangan tempat dimana menantunya di rawat itu berhantu.
"Astaghfirullah.." gumam pak Revan langsung mengucap istighfar saat matanya bertatapan langsung dengan mata istrinya.
"Alamat nanti malem gak di kelonin ini.." gumam pak Revan di dalam hati.
"Anak-anak papa yang pinter, soleh dan solehah.. sini papa bilangin sini.. mama kalian itu susah payah melahirkan kalian ke dunia.. jalan seperti pinguin itu adalah pengorbanan terihebat yang pernah mama kalian lakukan.. begitu juga dengan kak Bya.. kak Bya sekarang sudah menjadi seorang ibu yang luar biasa atas pengorbanan yang kak Bya lakukan untuk melahirkan ponakan-ponakan yang lucu untuk kalian.. paham sampai disini?" Ujar pak Revan yang sedang memberi nasehat kepada putra dan putrinya.
"Iya pah Nala paham.." jawab Nala.
"Nathan juga paham.." ujar Nathan.
Pak Revan mengusap kepala kedua anaknya itu dengan lembut namun diam-diam ia juga melirik ke arah Gita. Apakah ia sudah bisa membuat istrinya tidak marah lagi. Namun bukannya senyuman yang di dapat pak Revan malah mendapat ancaman yang tidak terduga. Gita malah menunjuk matanya dengan kedua jarinya lalu mengarahkan ke pak Revan.
"Papa kenapa? Kok mukanya pucet? Papa sakit? Maaa.. papa sakit ma.." ujar Nala panik.
"Siapa bilang papa kalian sakit.. papa kalian sehat walafiat.." jawab Gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]
Roman d'amourBaca DOSBING GALAK dulu guys.. Di umur yang masih terlalu muda Fabya Zanetta Pratiwi akrab di sapa Bya harus di jodohkan dengan seorang pria yang tidak ia kenali sama sekali. Entah kerasukan setan apa Bya malah setuju di jodohkan namun sialnya ia te...