JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Dewa sontak meledakkan tawanya saat mendengar ucapan pak Revan soal vampire padahal yang di maksudkan oleh Dewa adalah pak Revan yang masih pecemburu seperti dulu.
Pak Revan langsung mengerutkan keningnya saat melihat Dewa sedang menertawainya.
"Kenapa kamu tertawa?" Tanya pak Revan.
"Gapapa pak.. habisnya bapak lucu, kebanyakan nonton film ya pak? Hahahaha" jawab Dewa sambil ngakak dan masuk ke dalam rumah.
Gita pun ikut masuk ke dalam rumah sambil menepuk pundak suaminya yang konyol kebangetan itu.
"Mas.. mas.. wibawamu hilang di hadapan mantan mahasiswamu sendiri mas.. aku turut prihatin.." ujar Gita sambil geleng-geleng.
Pak Revan hanya terpelongo saat Gita istrinya malah lebih mementingkan sahabatnya yang baru saja datang. Bukannya malah menyemangatinya dan memuji dirinya yang sudah tua namun masih tetap tampan.
"Apa-apaan ini? Papa bener kan Bi.. kalau papa ini masih tampan seperti dulu..iya kan Bya... kamu juga mengakuinya kan sayang?" Ujar Pak Revan yang sedang mencari pembenaran.
"Kalo soal tampan sih papa jagonya beneran Bya gak bohong.." jawab Bya membela papa mertuanya itu.
"Naaahh ituu Bya sendiri loh yang ngomong dan setuju dengan papa.. berarti papa gak salah dong.." ujar Pak Revan yang tidak mau kalah.
"Paaa.. paa.... kalo soal itu seantero kampus juga tau.. tapi maksudnya oom Dewa itu bukan itu pa.. sudahlah pa.. papa gak akan ngerti.." ujar Pak Abi yang begitu prihatin dengan papanya yang kalau sudah cemburu mendadak bloon.
Pak Revan hanya terpelongo tidak mengerti apa maksud yang di katakan oleh putranya sendiri. Ia pun akhirnya ikut masuk ke dalam rumah, kenapa malah yang punya rumah masih diluar sedangkan tamu sudah masuk ke dalam rumah,fikirnya.
Kedatangan Dewa membuat Gita merasa bahagia karena ia memang sangat merindukan sahabatnya itu. Dewa yang terlalu sibuk mengurus perusahaannya tidak sempat memikirkan kehidupannya sendiri apalagi semenjak kehilangan istrinya sepuluh tahun yang lalu membuat Dewa sibuk dengan pekerjaan.
"Gue gak tau loh kalau lo uda pindah rumah.." ujar Dewa.
"Gimana lo mau tau.. nomor handphone lo ilang di ponsel gue bahkan ponselnya pun menghilang tak bersisa.." jawab Gita sambil melirik ke arah suaminya.
Pak Revan pura-pura polos dan tidak tahu apa-apa. Padahal semua itu terjadi karena ulahnya sendiri yang dengan sengaja diam-diam menjatuhkan ponselnya Gita ke lantai bawah karena cemburu melihat Gita sering mengobrol dengan Dewa di telfon. Lalu dirangkai lah sebuah drama seolah-olah pak Revan tidak sengaja menjatuhkannya.
"Memangnya ponsel lo kemana?" Tanya Dewa.
"Biasa lah ponsel gue punya kakinya bisa jalan sendiri trus nyemplung deh bunuh diri dari lantai dua.." jawab Gita sambil sewot.
Bya dan Bagas saling pandang saat melihat mama mertuanya ngomel sambil mandangin papa mertuanya.
"By.. tante Gita kalo lagi ngomel serem juga yaa.." ujar Bagas bisik-bisik.
"Iya Gas gue gak nyangka kalau mama mertua gue segalak itu.. kayaknya lebih galak mama mertua gue lagi deh ya dari pada papa mertua gue.." jawab Bya sambil bisik-bisik.
Pak Abi terus memandang ke arah Bya yang sedang asyik mengobrol dengan Bagas. Ia terus menatapnya tanpa menoleh ke arah lain, semenjak kejadian tentang ciuman paksa tadi. Pak Abi selalu menatap Bya dengan intens seolah-olah di dalam hatinya ia ingin sekali mencium Bya lagi.
(Cowok ya gitu pantang kena sekali ya pengen lagi..)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]
Storie d'amoreBaca DOSBING GALAK dulu guys.. Di umur yang masih terlalu muda Fabya Zanetta Pratiwi akrab di sapa Bya harus di jodohkan dengan seorang pria yang tidak ia kenali sama sekali. Entah kerasukan setan apa Bya malah setuju di jodohkan namun sialnya ia te...