BAB 73

6.1K 436 53
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Keluarga Gesrek tengah sibuk mempersiapkan diri untuk menghadiri acara pesta kenalan pak Revan. Semua keluarga di undang termasuk kedua pasutri yang baru saja utuh menjadi suami istri itu. Siapa lagi kalau bukan pak Abi dan Bya.

Awalnya mereka tidak ingin pergi karena hanya ingin berduaan saja di rumah. Namun karena tidak enak dengan papa mamanya mertuanya akhirnya Bya membujuk suaminya untuk ikut saja.

"Padahal kan aku lagi pengen berduaan aja sama kamu.. harusnya masa liburan semester ini kita manfaatkan untuk olahraga ranjang sayang.." ujar Pak Abi.

Bya yang sedang berdandan langsung melotot sambil menoleh ke arah suaminya. Pak Abi hanya nyengir saja menatap wajah istrinya yang seperti ingin melahap habis dirinya.
Semenjak sudah menikah Bya mulai pintar berdandan meski baru pintar memakai lipstik dan eyeliner.

"Mas gak capek apa olahraga terus?? Tiap malem loh mas.. aku sampe malu diliat ibuk karena setiap pagi keramas terus.. lama-lama rambutku licin ngalah-ngalahin iklan sampo di tv karena keramas terus.." ujar Bya kesal.

"Ya abis gimana masa punya istri tapi mas disuruh puasa.. kan lagi libur semester sayang.. ya gapapa dong kalo getol setiap malam.." jawab pak Abi.

"Ya kan malam ini libur gapapa dong mas.. bisa lanjut malam besok lagian libur semester masih seminggu lagi kan.." ujar Bya.

"Iya deh iya sayangku.. muaaahhh.." jawab pak Abi sambil mencium ubun-ubunnya Bya.

Pak Abi berdiri dibelakang Bya yang sedang duduk di meja rias. Ia terus menatap ke arah kaca dimana pantulan istrinya terlihat. Mendadak ia langsung tersenyum jika mengingat pertama kali ia bertemu dengan istrinya itu. Bagaimana bisa istrinya terlihat bar-bar sekali, ia menghajar beberapa orang laki-laki sendirian.

"Mas kenapa sih kok senyum-senyum sendiri?" Tanya Bya saat melihat suaminya dari kaca.

"Engga kenapa-kenapa sayang.. cuma lagi seneng aja ngeliat kamu makin cantik.." jawab pak Abi gombal.

"Jadi sebelumnya aku jelek gitu? Iya?" Ujar Bya kesal.

"Ehh bukan sayang.. bukan gitu maksud aku.. sebelumnya kamu memang cantik tapi sekarang makin cantik loh.." jawab pak Abi menjelaskan maksudnya agar Bya tidak salah paham.

Pak Abi akhirnya memilih untuk diam aja ia tidak ingin salah bicara lagi. Karena sepertinya Bya sedang dalam mood senggol dikit bacok.

"Aku tunggu diluar ya sayang.. sambil nemenin ibuk nonton tv.. " ujar pak Abi.

Bya hanya menganggukkan kepalanya saja lalu ia melanjutkan dandanannya. Sejak tadi ia tidak kunjung selesai memakai lipstik karena sejak tadi selalu saja lipstiknya keluar dari bibirnya.

"Kenapa repot amat sih jadi cewek.. heran gue.. mana alat makeup segini banyak tapi gue bingung pakenya.." gumam Bya kesal melihat berbagai alat makeup di meja. Itu semua ia miliki bukan karena ia membelinya melainkan itu adalah seserahan saat ia menikah dengan pak Abi waktu itu. Untung saja expirednya masih lama jika tidak sudah mubazir terbuang.

"Mas.. Abi sama Bya kenapa belum sampai?" Tanya Gita.

"Sabar sayang mungkin mereka lagi dijalan.." jawab pak Revan.

Mereka semua sudah sampai di tempat acara pesta kenalan pak Revan. Kedua anak kembar pun juga sibuk kesana kemari melihat lampu-lampu warna warni yang terlihat indah harap maklum namanya bocah.

Saat berjalan tanpa menoleh kebelakang tanpa sengaja Nala menubruk seseorang. Nala langsung berbalik arah dan langsung meminta maaf.

"Maaf pak.. maaf.. saya tidak sengaja pak.." ujar Nala.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang