BAB 18

5.3K 398 3
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTE.

Selama sejam bya tertidur di dalam mobilnya bagas, karena bagas merasa kasihan ia tidak berniat untuk membangunkan bya sama sekali.

"Gass, kok lo gak bangunin gue sih.." ujar bya sambil mengelap iler di sudut bibirnya.
Bagas terkekeh geli melihat tingkah bya yang baru bangun tidur.

"Apaan deh lo ketawa-ketawa segala.." ujar bya lagi.

"Abis kamu lucu ceh.. tidur kok sampe ileran itu.. aku gak bisa bayangin nanti kalo suami masa depan kamu liat kamu ileran gitu bakal ilfeel gak ya.." ujar bagas mengejek bya.

"Wwwooo sekate-kate ini anak.. kalo bukan karna tangan gue di jahit gini, abis lo sama gue gas.. beneran deh.." jawab bya ngegas.

Mendadak bagas terdiam sambil memandang ke arah kaca mobil di samping bya.

"Lo liat apa lo gas kok serius amat.." tanya bya yang juga berbalik arah ke kaca di sampingnya.

"Astagfirullah.. kaget gue..emak siapa ini ngintip-ngintip.." ujar bya yang kaget.
Rosa ibunya bya tengah mengintip ke kaca mobilnya bagas. Awalnya ibunya bya tidak ingin mencari tau, namun karena mobilnya berhenti dan orangnya tidak kunjung keluar membuat rosa menjadi penasaran.

"Bya.. yang luka itu cuma lengan kamu loh bukan kepala kamu.. masa lupa sama ibu sendiri.." ujar bagas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Bya hanya membalas dengan nyengir kuda.

Bya langsung membuka pintu mobil sontak ibunya bya langsung mundur dan kaget ternyata putrinya yang berada di dalam mobil.

"Ibu fikir siapa tadi,ternyata putri ibu yang paling cantik pulang.. tapi tunggu kenapa wajah kamu pucat sekali nak.." ujar rosa kawatir sambil memegang pipinya bya.

"Bya gapapa buk.. nanti bya jelasin di dalam.." jawab bya, bya masih menyembunyikan lengannya yang tengah di balut perban dari ibunya. Ia tidak ingin ibunya panik dalam keadaan berada di luar rumah.

"Gas.. thankyou ya tumpangannya.. besok kalo gue gak ngampus, tolong izinin gue ya bilang ke dosen.." pinta bya.

"Oke bya.. kalo gitu aku pamit pulang dulu ya.. tante saya permisi pulang dulu yaa.. assalammualaikum." Pamit bagas.

"Waalaikumsalam.. terima kasih ya nak.. hati-hati dijalan. Lain kali datang lagi ya.." Ujar rosa sok akrab dengan bagas padahal baru kali ini ketemu.

Setelah mobil bagas melaju pergi bya langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Rosa yang hendak bertanya melihat putrinya sudah di ambang pintu rumah.

"Bya kenapa tinggalin ibuk sendirian, ibuk mau nanya sesuatu sama kamu.." teriak rosa.

Tidak mendengar perkataan ibunya bya langsung masuk ke dalam rumah tubuhnya sangat lemas dan ia tidak memiliki tenaga sama sekali.
Dengan segera ia berbaring di ranjang kesayangannya.

Kreeekk!
Pintu kamar bya dibuka.

"Bya... jelasin ke ibuk kenapa kamu pucat sekali, apa yang terjadi sama kamu? Kamu sakit? Apa yang sakit? Bilang ke ibuk?" Rosa nyerocos.

Bya hanya mengeleng-gelengkan kepalanya saja melihat ibunya yang nyerocos terus. Inilah alasan bya kenapa tidak ingin memberitahukan ibunya saat diluar tadi. Karena ibunya akan kawatir berlebihan seperti ini.

"Sabar buk.. tarik nafas... buaaaanggg..tarik nafas.. buangggg.." bya mengatur pernafasan ibunya agar tidak ngos-ngosan.
"Nah uda tenang kan? Sekarang bya yang bicara ya buk.." ujar bya. Rosa pun menganggukkan kepalanya.

"Jadi gini, pas di kampus tadi bya kepeleset kan buk.. trus ternyata di tempat bya kepeleset tadi ada sesuatu yang tajem gitu buk, bya pun gak tau apa itu.. tergores deh lengan bya.. banyak keluarin darah buk.. makanya sekarang bya lemes banget.." ujar bya berbohong, bya tidak ingin membuat ibunya kawatir lagi.

Karena saat semasa bya SMP, bya sering sekali berantem dengan anak nakal di sekolahnya. Alhasil bya sering babak belur saat pulang kerumah. Rosa selalu menangis saat melihat bya yang sering bertengkar dengan teman sekolahnya.

Karena bya yang tidak memiliki seorang ayah membuatnya sering di ejek yang tidak-tidak oleh temannya. Maka dari itu semenjak kejadian babak belur itu, bya bertekad untuk belajar taekwondo. Ia akan melindungi dirinya sendiri dan juga ibunya meski tidak ada seorang ayah sekalipun.

"Aduhhh anak ibuk kenapa gak hati-hati sayang.. trus kenapa gak telfon ibuk.." ujar rosa sambil mengelus lengan bya yang diperban.

"Bya gak mau ibuk kawatir lagian temen kampus bya yang langsung bawa ke klinik kok.. untung aja kliniknya deket sama kampus buk.."
Jawab bya.

"Kamu ini masih untung-untung padahal udah rugi.. darahmu habis terbuang.." omel rosa.

"Ya namanya juga musibah buk kita kan gak ada yang tau.." jawab bya lagi.

"Mulai deh anak ibuk bijaknya.. yauda ibu buatin bubur kacang ijo sama susu ya.. biar darah kamu nambah lagi.."
Ujar rosa yang langsung bangun dari duduknya.

"Ihhhh ibukkk bya gasuka kacang ijo... kenapa gak jadi vampire aja tinggal isep darah.." bya merengek.

"Yauda isep darah nyamuk sana.. ambil balik darah kamu yang di isepnya.." omel rosa.

Bya malah terkekeh geli mendengar perkataan ibunya, gimana bisa mau isep darah nyamuk yang sekecil itu. Lagian juga gak bakalan cukup, harus berapa nyamuk yang harus bya tanggkap.

Setelah ibunya keluar dari kamar, bya berbaring kembali di ranjangnya. Bya menatap langit-langit kamarnya memikirkan apa yang terjadi padanya seharian ini.

Terlintas di benaknya bya sikap pak abi saat di kampus tadi terhadapnya. Pak abi terlihat marah dan kesal hanya karwna bya tidur di kelas. Bya jadi memikirkan kembali soal perjodohannya dengan pak abi. Haruskah ia membatalkannya saja, karena sepertinya pak abi orangnya sangat kejam bahkan mereka belum menikah saja pak abi sudah tega membentak bya.

"Apa gue batalin aja ya perjodohan gue sama pak abi.. kesel juga gue dibentak tadi depan temen sekelas.. dimana di tarok harga diri gue sebagai BYA yang paling keren di kelas.." gumam bya yang kesal sambil membayangkan wajah jelek pak abi.

Karna tidak bisa meninju-ninju udara karena lengannya yang sakit, akhirnya bya hanya mendang-nendang  udara dengan kakinya.

"Arrrrrrrrrgggggghhhh kesal gue kesaaaaaaaallll" teriakk byaaa.

"Byaaaaaa.. kenapa kamu teriak-teriak.. ini rumah bya bukan hutan.." teriak rosa di dapur.

"Padahal ibuk juga teriak-teriak apa bedanya coba.." bya ngedumel.

Karena merasa tubunya sangat lengket karena keringat, bya memutuskan untuk mandi saja. Dengan perlahan ia melepaskan pakaiannya karena lengannya masih sangat terasa sakit.
Bahkan mandi pun pasti ia akan kesulitan.
Setelah selesai mandi bya bergegas keluar kamar dan melihat ibunya sudah selesai memasak bubur kacang ijo.

"Buk jangan banyak-banyak ya bya gak kuat.." pinta bya.

"Pokonya kamu harus abisin ibuk gak mau tau ya bya.." perintah rosa yang tidak bisa di bantah.

Bya memanyunkan bibirnya kesal, dengan terpaksa ia harus menghabiskan bubur kacang ijo yang tidak disukainya sejak kecil.
Tiba-tiba pintu rumah ada yang mengetuk dari luar.

Tuk!! Tuk!! Tuk!!
Suara pintu rumah di ketuk dari luar.

"Bya tolong liat siapa yang datang.. ibuk lagi sibuk ini.." perintah rosa.

"Iya buk.." jawab bya dengan malas.

"Assalammualaikum.." ujar seseorang yang datang.

"Waalaikumsalam.. sebentar, orangnya lagi jalan.." teriak bya.

Rosa mengeleng-gelengkan kepalanya mendengar bya berkata seperti itu kepada tamu yang masih diluar.

Kreeekk!!
Pintu rumah dibuka.
Bya langsung kaget melihat seseorang telah berdiri dihadapannya.

"Bapak ngapain kesini?" Ujar bya yang merasa tidak senang.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang