BAB 59

4.9K 468 71
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

WAR TO THE NING!!!

Pak Abi terlihat gugup sejak tadi ia terus mondar-mandir tidak tau arah. Ia terus melihat Bya yang kini sudah tidur di ranjang entah apa yang membuatnya sampai gugup setengah mati seperti itu.

"Baca bismillah Abi.." gumam pak Abi mencoba untuk menenangkan dirinya.

Ia langsung mendekat ke arah Bya yang sedang tidur. Pak Abi berjongkok di sebelah Bya dengan tangan yang gemetaran. Keringat dingin yang mengucur deras di keningnya.
Akhirnya ia mencoba untuk menguatkan dirinya bagaimana pun ia harus melakukannya.

Dengan tangan yang gemetaran pak Abi membuka baju kaos yang dikenakan Bya. Karena Bya harus memakai pakaian yang kering. Pak Abi menarik baju Bya hingga keatas dengan mata tertutup namun sedikit mengintip agar ia tidak salah memegang apa pun.

Setelah di rasa sudah mentok pak Abi langsung menariknya sampai batas leher. Lucunya Bya sama sekali tidak bangun padahal seharusnya hal itu membuatnya terganggu. Entah karena memang Bya yang kebo atau karena demamnya yang membuat ia tidur nyenyak.

"Akhirnya lepas juga.." gumam pak Abi lega namun tiba-tiba pak Abi membelalakkan matanya saat melihat keadaan Bya yang tanpa pakaian. Buru-buru pak Abi langsung menutup matanya dengan tangan meski sah-sah saja ia melihat tubuh istrinya. Namun baginya sangat tidak pantas jika ia menikmatinya tanpa izin dari Bya sekalipun.

"Sadar Abi.. istighfar.. kuatkan imanmu.. belum saatnya.." gumam Pak Abi menguatkan diri agar bisa mengontrol dirinya.

"Kenapa tadi gak minta tolong sama mama aja ya.. tapi engga deh.. gue suaminya jadi harus gue yang lakuin ini.." gumam pak Abi lagi.

Pak Abi menguatkan dirinya lagi berperang dengan nafsu yang bergejolak di dalam dirinya. Bagaimana tidak saat ini ia sedang mencoba untuk menanggalkan pakaian wanita yang berstatus sebagai istrinya. Lelaki mana yang bisa tahan jika melihat tubuh wanita yang sedang tidak mengenakan apa-apa.

Kini yang harus ditanggalkan oleh pak Abi adalah Branya Bya yang basah akibat kehujanan saat di pantai. Dengan gugup yang luar biasa pak Abi mencoba untuk mencari pengaitnya namun bagaimana ia bisa menemukannya jika saat ini ia sedang menutup matanya.

Mengangkat tubuhnya Bya kedepan hingga membusungkan dada sedangkan tangan pak Abi mencari-cari pengait branya Bya di belakang. Saat sudah ketemu pak Abi merasa lega dan langsung membuka matanya. Namun saat membuka mata hal yang tidak terduga terjadi. Saat ini Bya juga membelalakkan matanya dengan tatapan syok.

"Mas mau ngapain?" Tanya Bya dengan wajah super datar karena syok.

"Eh.. itu.. anu.. kamu uda bangun ya sayang.." jawab pak Abi gelagapan sambil menelan ludahnya kasar karena mendadak Bya bangun dari tidurnya.

"Aaaaaaaaaaaa...." teriak Bya histeris karena menyadari pakaiannya sudah hilang entah kemana.

Pak Abi langsung menutup mulutnya Bya dengan menggunakan tangannya. Ia takut mamanya naik ke atas dan mengira terjadi sesuatu dengan menantunya.

"Hhhmmmmmmmmppppp" bya mencoba untuk berontak.

"Ssssttttt.. jangan teriak-teriak sayang.. tenang yaaa.. jangan teriak lagi yaa... kalau kamu gak teriak lagi mas lepasin tangan mas.. janji?" ujar pak Abi.

Bya pun menganggukkan kepalanya patuh, pak Abi perlahan-lahan melepaskan tangannya dari mulutnya Bya. Bukannya diam Bya malah semakin berteriak tidak karuan.

"Mama.. mas Abi mau perkosa aku maaaa..." teriak Bya.

Pak Abi yang kebingungan dengan teriakan Bya yang berbicara aneh. Akhirnya membungkam mulutnya Bya dengan cara mencium bibirnya Bya. Persis seperti apa yang ia lakukan saat itu hingga mendapatkan pukulan dari papanya. Setelah ini jika Bya menangis lagi dan dia akan mendapatkan hukuman lagi ia sama sekali tidak perduli.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang