JANGAN LUPA KLIK VOTE.
Pak abi tengah bersiap-siap menuju ke kampus setelah seminggu ini dia mengambil cuti. Sedangkan bya sudah berada di kampus duluan pagi ini entah kenapa hari ini bya pagi-pagi sekali sudah sampai dikampus.
Satpam kampus pun merasa heran dengan kehadiran bya di pagi-pagi sekali seperti ini.
"Neng kok cepet banget datengnya? Masih sepi di dalem neng.." ujar pak satpam.
"Iya gapapa pak.. ada yang harus dikerjakan soalnya.." jawab bya.
Bya melanjutkan perjalanannya kembali, benar saja yang dikatakan pak satpam barusan. Kampus masih sangat sepi seperti gedung yang tidak berpenghuni.
Padahal selama ini banyak desas desus mengatakan bahwa kampusnya angker dan sering muncul penampakan-penampakan. Namun itu tidak ada artinya oleh bya sehoror-horornya kampusnya lebih horor lagi saat ia harus menikah dengan musuh bebuyutannya sendiri."Nyesel deh gue gak minta nomer telfonnya.. jadinya kan gue tiap hari harus nungguin dia di parkiran gini.. mana uda seminggu dia gak dateng-dateng lagi.." gumam bya yang memgomel sambil duduk dipinggiran parkiran khusus dosen.
Bya tengah menunggu kedatangan pak abi karena ia harus membicarakan sesuatu hal yang penting. Namun karena pak abi selama seminggu ini tak kunjung datang membuat bya harus bangun pagi-pagi sekali agar bisa bertemu dengan pak abi sebelum kampus ramai.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya mobil pak abi muncul di pandangan bya.
"Akhirnya dateng juga itu orang" gumam bya. Bya langsung berdiri agar pak abi dapat melihat keberadaan bya dan jelas saja pak abi sengaja memarkirkan mobilnya tepat di depan bya berdiri.
Pak abi langsung keluar dari mobilnya dengan memakai setelan kemeja berwarna putih tulang, celana kain dan tas di tangannya. Rambutnya yang tertata rapi membuat penampilannya semakin menawan.
Hal itu membuat bya terdiam terpaku sejenak. Ia tidak menyangka musuh bebuyutannya itu ternyata sangat tampan."Apaan sih lo bya.. please jangan jatuh cinta sama itu orang.." gumam bya di dalam hatinya.
Pak abi langsung menghampiri bya yang tengah berdiri di depan mobilnya. Pak abi jelas saja mengetahui maksud dari bya berdiri disitu pasti bya hendak menemuinya.
"Ada perlu apa kamu menunggu saya disini?" Tanya pak abi tanpa basa-basi.
"Ihhh bapak kepedean.. siapa juga yang nungguin bapak.. orang saya lagi nungguin temen saya bela kok.." ujar bya ngeles.
"Ohh" jawab pak abi singkat sambil menyunggingkan senyum smirk.
"Sialan.. kenapa dia nyadar kalo gue nungguin dia disini ya... keliatan banget apa ya .." gumam bya dalam hati sambil memanyun-manyunkan bibirnya.
"Yauda kalo begitu saya permisi dulu.." ujar pak abi yang langsung berbalik meninggalkan bya.
"Ehh tunggu pak.." cengah bya.
Pak abi langsung menghentikan langkahnya. Ia langsung tersenyum tipis karena ia tau pasti bya ingin mengatakan sesuatu kepadanya.
"Ada apa?" Tanya pak abi singkat.
"Emmm.. anu.. emm.. ini pak.. emmm.. maksud saya tuh gini.. " bya kebingungan ingin menjelaskan maksudnya sendiri.
"Saya tau apa yang ingin kamu katakan.. jadi kamu tenang saja.. saya tidak akan melakukan apa pun yang nantinya merugikan saya sendiri..." ujar pak abi.
"Bagus deh kalo bapak ngerti.. jadi saya gak harus ngomong panjang lebar lagi.. kalau begitu saya permisi pak.. " pamit bya yang langsung berlari menjauh dari pak abi.
Pak abi masih memandang bya yang menjauh dari pandangannya. Lalu ia juga berbalik arah dan melangkah menuju ruangannya.
"Apa-apaan kata-katanya itu.. merugikannya? Memangnya cuma dia doang yang merasa rugi? Gue juga kali.. siapa juga yang mau kabar perjodohan ini di ketahui satu kampus.. idih ogahhhh.." gumam bya yang tengah berjalan dengan langkah besar-besar sambil mengomel.
Karena bya kepagian datang ke kampus ia jadi bingung harus pergi kemana. Biasanya saat seminggu kemarin ia menunggu pak abi datang hingga kampus ramai. Sedangkan saat ini ia sudah bertemu dengan pak abi dsn kampus masih dalam keadaan sepi.
"Kalo telfon bella pasti di masih tidur... telfon bagas aja deh.. dia kan anak paling rajin itu pasti jam segini uda jalan ke kampus.." gumam bya.
Bya merogoh-rogoh tasnya mencari keberadaan ponselnya dan sialnya ternyata ia tidak membawa ponselnya karena terburu-buru pergi ke kampus tadi.
"Siall.. kenapa pake ketinggalan segala lagi.. trus gue musti kemana ini? Mana masih sepi banget dah..." ujar bya sambil melirik kesana-kesini.
Saat bya berjalan hendak keluar dari kampus tiba-tiba bya di jegat oleh beberapa mahasiswa yang ternyata adalah orang-orang yang saat itu memalak bagas dan bya yang mengalahkan mahasiswa-mahasiswa nakal itu.
"Ehhh.. ketemu lagi kita.." ujar bos genk itu.
"Apaan sih lo.. minggir!!"ujar bya yang kesal.
"Jangan galak-galak gitu dong neng.. nanti cantiknya jadi berkurang loh.." ujar bos genk itu sambil menyentuk dagunya bya dengan ujung jari telunjukknya.
"Jauhin jari busuk lo dari gue.." teriak bya.
Bya langsung menendang tulang kering bos genk itu membuatnya langsung mengaduh kesakitan.Tiba-tiba bos genk itu memanggil beberapa teman satu genknya ternyata tidak hanya dua atau tiga orang bahkan lebih dari itu. Jelas saja tidak mungkin bya bisa melawan mereka semua meski pun bya ahli taekwondo sekali pun.
"Sial.. main keroyok.." gumam bya.
"Kenapa? Lo gak berani? Sini maju lo.. mana gaya sok hebat lo kemaren haaa?" Ujar bos genk itu mencemooh bya.
Ternyata selama ini mereka memantau bya dengan baik dan juga mereka mengetahui bya yang selama seminggu ini berdiri sendirian di area parkiran kampus. Hal itu membuat genk mahasiswa nakal itu jadi mempunyai kesempatan untuk membalaskan dendamnya terhadap bya.
"Banci lo.. mainnya keroyokan" ujar bya yang balik mencemooh.
"Nantangin banget ini cewek.." gumam bos genk itu.
Dengan segera ia maju untuk menyerang bya. Bya langsung menghindar saat bogem mentah hampir saja mengenai wajahnya. Tidak sampai disitu bos genk itu terus menyerang bya dengan intens. Bya yang tidak ingin berkelahi hanya menghindar serangan-serangan yang di berikan oleh bos genk itu.Namun tanpa sepengetahuan bya bos itu mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan menggores lengannya bya hingga berdarah.
"Awwwww..lo maen curang" teriak bya sambil memegang lengannya.
"Hahahaha kenapa? Gak terima? Suka-suka gue dong.." ujar bos genk itu.
Melihat pertahan bya mulai mengendur karena lengannya terluka. Membuat anak buah bos genk itu langsung bertindak dan memegang lengan bya dengan kuat."Lepasin gue.." teriak bya.
"Cukup sampe disini.. sekarang kita impas.. kalo lo nyari masalah sama gue lagi.. gue bakal lakuin sesuatu yang lebih dari ini." Ancam bos genk itu.
Lalu mereka melepaskan bya dan meninggalkan bya sendirian dengan lengannya yang terluka.
Bya menatap mereka dengan amarah memuncak di dadanya. Ternyata mereka bukan sekedar malakin orang tapi memiliki senjata tajam juga untuk melancarkan aksi kejahatannya.Bya memandang nanar lengannya yang terlihat robek karena terkena pisau. Meski robekanny tidak begitu besar namun jika di jahit jika dihitung ada lebih dari lima jatihan.
Bya mencari sapu tangan di tasnya, dengan segera ia membalut lengannya dengan sapu tangan dan mengikatnya agar tidak terus mengeluarkan darah.Bya bingung harus melakukan apa karena sialnya ia tidak membawa ponsel. Jika ia pergi keluar kampus untuk ke klinik pagi-pagi begini pasti belum ada yang buka. Saat ini bya berada di area terbuka dekat dengan ruamgan kelasnya. Jadi bya memutuskan untuk pergi ke ruangan kelasnya saja dan ia akan meminta pertolongan dengan teman-teman sekelasnya saja saat mereka sudah hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]
RomanceBaca DOSBING GALAK dulu guys.. Di umur yang masih terlalu muda Fabya Zanetta Pratiwi akrab di sapa Bya harus di jodohkan dengan seorang pria yang tidak ia kenali sama sekali. Entah kerasukan setan apa Bya malah setuju di jodohkan namun sialnya ia te...