BAB 68

11.2K 433 52
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

🔞🔞🔞MASIH WARNING🔞🔞🔞

Rosa sedang dalam perjalanan menuju rumahnya setelah seminggu berada di kampung halamannya. Karena kemacetan melanda yang awalnya akan sampai pada sore hari akhirnya ia sampai pada malam hari.

"Bya sekarang lagi ngapain ya.. uda tidur kali ya palingan itu anak.." gumam Rosa sambil melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 8 malam.

Di dalam sebuah kamar yang luasnya tidak luas-luas amat. Sepasang pria dan wanita tengah kekurangan kain karena saat ini mereka dalam keadaan tanpa pakaian.

"Mas gimana ini aku ngompol di ranjang..tapi kok gak banyak ya.." ujar Bya yang kebingungan. Namun ia lebih bingung lagi saat melihat cairan yang keluar bukanlah seperti cairan air seni biasanya.

"Bocah... bocahh.. kenapa kamu gemesin banget sih.." ujar pak Abi sambil mencubit gemas hidungnya Bya.

"Sakit tau... kalau hidung aku makin mancung gimana? Mas gak takut kalo aku banyak yang suka??" Ujar Bya sambil cemberut.

"Siapa yang berani ganggu milik aku.." ujar Pak Abi sambil mendorong tubuh Bya yang awalnya duduk kini terlentang. Dan saat itu lah pak Abi memposisikan dirinya.
Bya geleng-geleng.

"Kamu itu cuma milik aku dan siapa pun gak akan ada yang bisa merubahnya.." ujar pak Abi lagi.

Seperti terhipnotis Bya hanya menatap suaminya dengan tatapan terpana dan terpesona. Mendengar kata-kata manisnya membuat jantung Bya kian berdegub kencang.

Rosa tengah mengeluarkan segala barang-barangnya dari dalam mobil. Oleh-oleh pun dibawa hingga satu tas besar. Akhirnya ia sampai dirumah, rumah sederhana yang sudah ia tinggali selama 19 tahun ini. Namun anehnya kenapa rumah dalam keadaan gelap.

"Kenapa diluar gak dihidupkan lampunya.. dasar bocah itu kalau gak ada ibuknya semua terbengkalai.. sudah menikah pun masih juga tidak sadar diri.." gumam Rosa mengomel. Padahal ia baru saja pulang namun baru menginjakkan kakinya diperkarangan rumah ia sudah gatal ingin mengomeli Bya.

Rosa berjalan cepat menuju rumah namun saat hendak mengetuk pintu tiba-tiba ponselnya berdering.

"Hallo.. assalammualaikum.." jawab Rosa.

"Maaf ibu Rosa mengganggu waktunya..kebetulan saya berada di depan klinik ibu dengan istri saya.. istri saya mau melahirkan bu.. saya mohon bu bisakah ibu menolong istri saya.. puskesmas dan rumah sakit jaraknya jauh sekali bu.." ujar seorang calon bapak yang sedang membawa istrinya yang hendak melahirkan.

"Ya ALLAH... sebentar-sebentar.. kalian tunggu sebentar saya akan ke klinik sekarang juga.. tolong ibunya jangan ngeden banyak-banyak ya.." jawab Rosa.

Awalnya Rosa yang hendak masuk kerumah malah tiba-tiba mendapat kabar ada calon ibu yang ingin melahirkan. Karena ia adalah seorang dokter maka jam berapa pun dan di situasi apa pun menjalankan tugas adalah prioritas.

Rosa meletakkan barang-barangnya di depan rumah. Lalu ia segera menuju kliniknya yang tidak jauh dari rumahnya. Hanya dengan berjalan kaki membutuhkan waktu lima menit namun karena terburu-buru ia akan sampai kurang dari lima menit.
Setelah sampai di klinik Rosa langsung membawa ibu itu ke dalam klinik. Beruntungnya kunci klinik tidak ia tinggal saat pergi ke kampung.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang