BAB 84

3.6K 408 10
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Saat ini Bya sudah ada dirumah mama mertuanya. Semua orang berkumpul termasuk keluarga Sabina juga ikut berkumpul. Setelah menyelesaikan masalah yang terjadi di kantor polisi. Saat ini mereka sedang ingin meluruskan sebuah masalah yang baru saja muncul ke permukaan.

Bu Rosa terlihat diam dan menunjukkan ekspresi wajah yang kurang bersahabat. Baru kali ini bu Rosa terlihat seperti itu. Sedangkan Sabina dan Bella duduk berdampingan sambil menunggu salah satu dari mereka yang akan buka suara.

"Kak.. kenapa pada diem semuanya gini sih.. kita kan butuh penjelasan.." ujar Bella bisik-bisik.

"Ssssttt.. jangan berisik Bella.. kita tunggu aja.." jawab Sabina juga berbisik.

"Apa kamu masih ingin diam Rosa?? Apa tidak ada yang ingin kamu katakan kepada saya?" Tanya Pak Broto.

Mendengar papanya sudah mulai membuka suara Sabina dan Bella kembali diam.

"Oke.. saya akui kalau Bya itu adalah putri kandung kamu.." jawab bu Rosa.

"Buk.. kenapa ibuk gak pernah cerita kalau bapak itu ada di kota yang sama dengan kita buk.. bahkan ibuk bilang kalau bapak itu ninggalin kita dan pergi entah kemana.. kenapa ibuk bohong sama Bya.. kenapa buk?" Tanya Bya.

"Saat itu kamu masih kecil Bya.. hanya itu yang bisa ibuk katakan sama kamu.." jawab Bu Rosa.

"Sadar gak sih ibuk.. ibuk egois.. ibuk bikin aku gak kenal sama bapak padahal untuk ketemu bapak bukanlah hal yang sulit.. kenapa buk.. kenapa??? Sampe Bya harus nikah di wakilin penghulu.. padahal Bya masih punya bapak buk.." ujar Bya mengungkapkan apa yang ada di hatinya.

"Untuk itu ibuk minta maaf sama kamu nak.. tapi kenyataannya bapak kamu sama sekali tidak tau kehadiran kamu Bya.." jawab Bu Rosa.

"Maksud ibuk? Bya gak ngerti.. gak tau gimana?" Tanya Bya bingung.

FlashbackON.
Dua puluh dua tahun yang lalu bu Rosa berkenalan dengan seorang pria. Pria yang bernama Broto Seno, pak Broto adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan dan gagah. Siapa pun pasti akan menyukainya termasuk bu Rosa.

Awal perkenalan mereka saat bu Rosa ditugaskan untuk mengecek kesehatan orang-orang yang sedang akan melakukan kegiatan mendaki gunung yang di laksanakan oleh sebuah perusahaan.
Kebetulan pak Broto sedang memiliki sebuah proyek yang harus ia kerjakan disana. Perusahaan yang bekerja sama dengannya membuat acara mendaki gunung saat itu lah pak Broto bertemu dengan bu Rosa.

Pak Broto juga mulai menaruh hati pada bu Rosa sejak pandangan pertama. Setelah selesai pengecekan kesehatan pak Broto tidak langsung mendaki gunung. Ia malah menyempatkan diri untuk berkenalan dengan bu Rosa.

"Salam kenal saya Broto.." ujar pak Broto sambil menyodorkan tangannya.

Bu Rosa yang sedang membereskan alat-alat kesehatannya cukup kaget saat melihat pak Broto yang mendatanginya. Namun senyuman di wajah pak Broto begitu mengalihkan dunia bu Rosa.

"Saya Rosa.." jawab Bu Rosa sambil tersenyum.

Sejak perkenalan itu mereka sering bertemu walau hanya sekedar makan bersama di warung pinggir jalan. Kadang mereka hanya makan jagung di pinggir jalan dan terkadang hanya duduk di taman. Bu Rosa sama sekali tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Pak Broto semakin lama semakin jatuh hati kepada bu Rosa dan pada akhirnya tepat satu tahun kemudian pak Broto memberanikan diri untuk melamar bu Rosa.

Namun ada suatu hal membuat mereka tidak bisa menikah secara negara. Pak Broto beralasan saat ini ia memiliki perjanjian kerja sama dengan perusahaan lain yang mengharuskan dirinya untuk tidak menikah terlebih dahulu.
Maka diputuskan untuk mereka menikah secara agama saja. Toh bu Rosa berfikir untuk menikah secara negara bisa di susul nanti.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang