BAB 37

4.3K 429 34
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Bya sedang berada di dalam sebuah taxi menuju rumah sakit sesuai yang diberitahukan oleh Bagas melalui pesan singkat.

"Pak bisa cepetan gak? Saya buru-buru.." ujar Bya yang tidak sabar ingin segera sampai ke rumah sakit.

"Iya neng.. memangnya siapa yang sakit neng?" Tanya pak supir taxi.

"Gak ada yang sakit pak.. cuma mau grebek aja pak.." jawab Bya santai.

Pak supir taxi terlihat mengerutkan keningnya karena merasa aneh dengan jawaban yang di berikan oleh Bya.
Namun ia tidak berniat untuk menanyakan lebih jauh perihal hal pribadi penumpangnya. Ia pun segera melajukan mobil taxinya dengan sedikit menambahkan kecepatan sesuai permintaan Bya.

Bagas masih menunggu Bya yang tak kunjung datang, Bagas melihat Pak Abi masuk ke dalam ruang perawatan khusus VVIP.

"Bya lama banget sih.. keburu pak Abi pergi.." gumam Bagas.

Bagas bersembunyi dibalik dinding tidak jauh dari ruangan yang di masuki oleh pak Abi. Mendadak Bagas terkejut dengan sentuhan seseorang di bahunya.

"Astaghfirullah.." ujar Bagas kaget sambil berbalik arah.

"Oma... Bagas kirain siapa.." ujar Bagas lagi sambil ngelus-ngelus dada.

"Kamu ngapain disini sayang? Kok gak langsung ke ruangan oma.. katanya ada perlu sama oma?" Ujar Mila omanya Bagas.

"Itu nek.. Bagas lagi mantau seseorang.." jawab Bagas sambil menunduk takut.

"Mantau? Apa maksud kamu Bagas? Kamu mau jadi mata-mata dirumah sakit oma?" Ujar Mila yang kaget dengan ucapan yang di lontarkan cucunya.

"Ihh oma jangan gede-gede dong ngomongnya.. kalau kedengeran orang lain gimana.. nanti brabe.." ujar Bagas memperingatkan omanya.

"Okee... jadi bisa kamu jelaskan sama oma? apa yang kamu lakukan sekarang Bagas..?" Ujar Mila tegas.

"Emmm itu... Bagas juga bingung jelasinnya Oma.. sebenernya..."

"Bagassssss..." teriak Bya sambil berlari ke arahnya.

"Biar sahabat Bagas aja yang jelasin ya oma.." ujar Bagas.

"Gas.. dimana pak Abi?" Tanya Bya yang sudah berada di hadapan Bagas, karena rasa pensarannya akan pak Abi membuat Bya tidak menyadari keberadaan omanya Bagas.

"Eheeemmmm" mila berdehem.

Lalu Bya memandang ke arah Mila omanya Bagas dan tersenyum kikuk.
"Gas ini siapa?" Tanya Bya bisik-bisik.

"Kenalin By, ini oma aku.." ujar Bagas.
Sontak Bya kaget tidak percaya dengan apa yang di katakan Bagas.

"Ah.. lo bohong deh Gas.. ini mama lo kan.. masa iya semuda ini lo bilang Oma.. jangan becandain gue kali Gas.." ujar Bya yang terkekeh sendiri.

Bya tidak percaya dengan ucapannya Bagas yang mengatakan bahwa ibu-ibu yang ada dihadapannya ini adalah omanya. Bagaimana Bya percaya Mila yang masih terlihat cantik tanpa keriput di wajahnya.

"Aku serius By.. ini memang Oma aku.." ujar Bagas meyakinkan Bya.

"Yang dikatakan Bagas itu benar.. saya omanya.." jawab Mila sambil tersenyum lebar.

"Wuaaaahhhh.. beneran omanya Bagas tapi kok masih muda banget, beda dengan omanya saya tangannya uda keriput.." ujar Bya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Hahahaha Cucu oma dari mana sih dapet temen semanis ini?" Ujar Mila terkekeh geli karena pujian yang dilontarkan Bya.

"Tapi tunggu.. tujuan kita bukan ini kan Gas.. pak Abi Gas pak Abi.. dimana dia??" Ujar Bya yang mendadak ingat apa tujuannya kerumah sakit.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang