BAB 29

4.9K 363 5
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTE.

Bya dan bagas berjalan bersama menuju kantin kampus karena jam pelajaran pak abi sudah selesai. Sepanjang perjalanan ia senyum-senyum sendiri sambil membayangkan wajah tampan suaminya. Bagas terus-terusan memandang aneh ke arah bya.

"Haii byaa..." ujar beno mendadak menghentikan langkah kakinya bya.

"Kak beno jangan bikin kaget dong.." jawab bya kesal, karena hampir saja bya menubruk beno yang berhenti tiba-tiba di hadapannya.
Jika tubrukan itu terjadi maka itu adalah musibah bagi bya sedangkan bagi beno itu adalah sebuah anugrah.

"Sorry..beb hehehe" ujar beno sambil garuk-garuk kepala.

"Bab beb bab beb.. memangnya gue bebek?"ujar bya kesal dan nyelonong pergi.

"Bya.. mau kemanaaaa.. ikutttt" teriak beno. Mendadak bya menghentikan langkah kakinya dan berbalik arah menuju ke arah beno dan menyodorkan tangannya. Awalnya beno sempat bingung namun dengan secepat kilat ia meraih tangannya bya dengan penuh cinta.

"Thankyou ya kak beno atas pertolongannya tenpo hari.." ujar bya dan langsung melepas tangannya dari beno lalu melanjutkan perjalanannya menuju kantin.

"Wuaaaahhh... wuaaahhh.. gue nyentuh tangannya bya.. wuaaahhh.. hahahaha tangannya bya lembut banget... huahahahaha" gumam beno girang, sangking senangnya beno sampai tidak bisa mengendalikan dirinya. Semua mahasiswa yang ada disekitar menatap aneh ke arah beno.

"Pak.. pak.. ituuu ituuu kertas tugas saya pak kok di remet sih.." ujar seorang mahasiswi yang sedang menyerahkan tugas kepada pak abi. Ia menatap nanar tugas yang ia buat susah payah tapi dengan mudahnya pak abi meremet kertasnya.

"Kamu tulis yang baru dan serahkan kepada saya besok.." perintah pak abi.

"Yaaaaaaaahhh bapak...." mahasiswi itu memelas dan di tambah lagi ia kesal karena harus mengulang menulis tugasnya lagi.

Pak abi pergi meninggalkan mahasiswinya yang kesal bukan kepalang karena kesalahan yang dibuatnya. Ia malah berjalan dengan langkah kesal menuju ke kantornya. Entah apa yang membuatnya kesal setengah mati.

"Kamu sebenernya kenapa sih bya? Kok kamu hari ini aneh banget.." tanya bagas yang begitu penasaran.

"Aneh gimana maksud lo gas? Gue gak kenapa-kenapa kali.." jawab bya yang sedang mengunyah gorengannya.

"Kamu dari awal datang senyum-senyum sendiri terus.. aku takut kamu kesambet setan aja sih.." ujar bagas seenak jidatnya.

"Hahahahaha kesambet setan? Lo bilang kesambet setan.. emang iyaaaa..." jawab bya sambil terbahak-bahak.

"Haaaaaaa... kamu serius bya? Jangan bikin takut dong.." bagas bergidik ngeri mendegar perkataan bya.

"Iyaaa.. setan laper yang rasukin gue.. hahahahaha gas.. gas.. lo percaya aja sih omongan gue.. mana ada kali setan siang-siang begini.. hahahaha" ujar bya terkekeh.

Namun tiba-tiba bya dan bagas terdiam  karena mendengar seseorang yang ada di kantin tiba-tiba berteriak histeris.
Tiba-tiba salah satu mahasiswi mendadak berteriak histeris padahal ia sedang makan di kantin bersama temannya.

"Kata kamu gak ada setan di siang-siang begini.." ujar bagas yang ketakutan.

"Ya kan gue gak tau kalo ceritanya bakal begini.. yukk balik kelas gas, takut gue lama-lama disini.." pinta bya. Namun bukannya langsung pergi bya malah jadi penasaran dan mencoba melihatnya.

Semua orang di kantin pada heboh karena mendadak ada yang kesurupan di siang bolong begini. Bya dengan sengaja mengambil bunga tahi ayam yang tumbuh di sekitar kantin. Ia berfikir yang sedang kesurupan hanyalah berpura-pura namun ternyata bunga itu malah di lahap habis olehnya.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang