BAB 34

4.7K 428 31
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Bya masih fokus mengikuti kemana pak abi pergi, ia lajukan motornya dengan kecepatan rendah karena mobil pak abi dan motornya jaraknya semakin dekat. Maka ia harus merendahkan lajunya agar tidak ketahuan.

Keasyikan main detective-detectivan bya melupakan sesuatu bahwa saat ini ia bersama bagas yang kini sudah merasa kelaparan di belakang.

"By.. aku lapar banget ini.. kamu gak lapar?" Ujar bagas sambil memegang perutnya yang keroncongan.

"Sabar dong gas, abis ini gue traktir deh makan ketoprak.. lo tenang aja oke.. ntar kalo lo mau makan dua porsi gak masalah deh.. tetep gue bayarin.." jawab bya yang masih fokus dengan motornya.

Namun mendadak bya menghentikan laju motornya hingga tanpa sadar bagas yang berada di belakang tidak sempat berpegangan. Alhasil bibir bagas kepentok helm bya hingga bibirnya jontor.

"Aduhhh.. sakit by.." ujar bagas sambil mengelus bibirnya yang jontor.

"Ini kan rumah mama" gumam bya.

Mendadak bagas merasa heran karena bya menyebut rumah yang dimasuki oleh pak abi adalah rumah mamanya.

"Mama? Kamu punya mama baru by?"tanya bagas dengan polosnya.

"Ihh bagas bodoh.. ini rumah mama mertua gue.." jawab bya ngegas.

"Ohh mama mertua kamu.. jadiii ini rumahnya rektor kita dong.." ujar bagas sambil bergidik ngeri.

Bagas mengingat kembali desas-desus yang berembus di sekitaran kalangan mahasiswa. Bagas yang sering mencari info setiap dosen di kampus menemukan fakta bahwa pak revan rektor kampus adalah dosen yang super duper galak dulunya.

Ia tidak segan-segan memarahi mahasiswanya jika tidak menyerahkan skripsi tepat pada waktunya.

"Gue kirain pak abi bakalan pergi kemana.. rupanya cuma kerumah mama.. gue aja ya yang kelewat curiga.. tapi kenapa gue curiga? Ah.. bodo.. mending sekarang ajakin bagas makan ketoprak.." gumam bya di dalam hatinya.

Bya merasa bahwa pengintaiannya kini sia-sia karena tidak mendapatkan hasil yang negatif. Lalu ia segera menghidupkan motornya dan pergi dari sana sebelum ketahuan oleh pak abi.

Namun belum sempat bya melajukan motornya, niatnya terhenti karena tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya.

"Byaaaaaaaa..." teriak gita yang sedang menenteng kresek di tangannya.

"Gawat.. ada mama.." gumam bya di dalam hatinya.

"Bya.. itu siapa by? Yang manggil-manggil nama kamu?" Tanya bagas.

"Itu mama mertua gue gas.." jawab bya.

"Ohh itu mamanya pak abi ya.." gumam bagas sambil menganggukkan kepalanya.

Bya ketakutan sendiri karena ia terpergok mama mertuanya sendiri. Bya bingung harus membuat alasan yang tepat agar mama mertuanya tidak curiga dengan apa yang di lakukannya disini.

"Ehh mama.. mama darimana ma?" Tanya bya.

"Itu mama abis belanja di warungnya pak RT.. kamu dari mana sayang? Mau kerumah mama?" Ujar gita.
(Kalian ingat kan pak RT yang jadi pak jomblangnya antara gita dan pak revan.. padahal pak RT uda pensiun tapi gita selalu memanggil dengan sebutan pak RT.. gita belum move on kayaknya..)

"Ohh itu ma.. bya mau kerumah temen bya di komplek sebelah..jadi lewatnya sini, eh malah hampir nyasar.. iya kan gas.." jawab bya berbohong.

"Eh.. iya begitu tante.." ujar bagas yang pada akhirnya ikut berbohong.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang