BAB 42

4.3K 420 23
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Bagas dan Bya saat ini sedang berada di dalam mobil bersama Bella. Awalnya   Bagas ingin Bya menaiki mobilnya namun Bella meminta mereka naik mobil bersamanya saja. Bagas pun meminta sopirnya untuk kembali pulang.

"Thankyou banget ya By kamu uda mau jenguk kakak aku.." ujar Bella sambil menyetir mobilnya.

"Santai aja sih Bell kita kan temen sudah sepantasnya bukan?" Jawab Bya nyengir padahal ada niat terselubung di dalam hatinya ingin menjenguk kakaknya Bella.

Bagas hanya bisa duduk diam dibelakang namun fikirannya entah melayang kemana-mana. Ia kawatir Bya akan bertindak yang tidak-tidak atau bahkan takutnya pak Abi juga saat ini sedang berada dirumahnya Bella. Bagas takut nantinya akan ada perang dunia kedua yang terjadi.

Setelah menempuh perjalanan setengah jam di karenakan macet akhirnya mereka sampai dirumahnya Bella. Sontak Bya terpelongo saat melihat rumah Bella yang besarnya sudah seperti Villa.

"Waaahhh...jadi Bella anak sultan nih.." gumam Bya di dalam hatinya.

"Yuukk masuk.. " ujar Bella.

Bagas dan Bya langsung keluar dari mobil. Bya yang tidak pernah melihat rumah gedongan mendadak menelan ludah saat melihat rumahnya Bella. Sedangkan Bagas ia terlihat bersikap biasa saja.

"Kamu kenapa By?" Tanya Bagas yang heran melihat sikap Bya.

"Rumahnya Bella gede banget ya Gas.. rumah gue palingan cuma sebesar rumah kebunnya si Bella.." ujar Bya sambil menunjuk rumah kebun yang ada di samping rumah.

"Ini mah masih kecil By, malah ada yang lebih besar lagi.." jawab Bagas santai.

"Kalian kok masih disitu.. kesini dong masuk.." teriak Bella yang sudah berada di dalam rumah.

Bya dan Bagas pun langsung berjalan menuju rumahnya Bella. Bya dan Bagas membuka sepatunya dan masuk ke dalam rumah.

"Lohh kalian kok gak pake sendalnya.." ujar Bella.

Bya dan Bagas pun heran dengan sendal apa yang di maksud Bella.
Ternyata ada sendal khusus yang di letakkan di dekat pintu saat memasuki rumah. Bagas dan Bya pun langsung memakainya.

"Gas ribet banget ya dirumah orang kaya harus pakai sendal segala.." ujar Bya bisik-bisik.

Setelah memakai sendal Bella langsung mengajak Bya dan Bagas menuju kamarnya Sabina kakaknya Bella.

"Iya.. dirumah aku gak pernah tuh sediain sendal begini.." jawab Bagas.

"Kalau gitu lo nanti ajak gue main dong kerumah lo.. sombong amat lo Gas.. lo kan uda pernah main kerumah gue.." ujar Bya.

"Memangnya kamu mau main kerumah aku?" Tanya Bagas antusias.

"Ya mau dong kalau lo ajakin.." jawab Bya santai.

Bagas merasa sangat senang dengan ucapan Bya yang mengatakan ingin main kerumahnya. Karena selama ini ia tidak punya teman yang bersedia main kerumahnya.

Tok.. tok..tok..

"Kak... kak Sabinaa.. ini aku Bella.. boleh aku masuk?" Ujar Bella dari luar pintu kamarnya Sabina.

"Boleh.. masuk aja Bell.." jawab Sabina dari dalam.

Bella pun masuk lebih dahulu sedangkan Bya dan Bagas menunggu sejenak diluar. Saat Bella memanggil mereka untuk masuk barulah mereka masuk.

"Yuuk masuk kakak aku mau kok ketemu sama kalian.." ujar Bella.

Bya dan Bagas pun langsung masuk kedalam kamarnya Sabina. Sontak Bya langsung takjub melihat interior kamarnya Sabina yang sangat cantik dan elegant.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang