BAB 19

5.2K 391 1
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTE.

Rosa membawa sebuah nampan yang berisi teh dan cemilan untuk di bawa ke ruang tamu.
Sedangkan bya duduk tepat di hadapannya pak abi dengan wajah cemberut karena kesal diminta menemani pak abi duduk di ruang tamu.

Padahal bya hendak kabur ke kamar dengan alasan lengannya yang masih sakit.
Tentunya rosa tidak percaya pasalnya ia tau bya sedang berbohong hanya untuk menghindari pak abi.

"Maaf ya nak abi ibuk cuma punya ini.."ujar rosa sambil meletakkan teh dan cemilan di meja.

"Gapapa buk.. ini saja sudah lebih dari cukup.." jawab pak abi dengan ramah.

"Silahkan di minum tehnya.. ibuk ada urusan di belakang.. kalian mengobrol saja berdua disini yaa.." ujar rosa sambil senyum-senyum geli.

Bya melotot ke arah ibunya saat ibunya mengatakan akan meninggalkan mereka hanya berdua saja di ruang tamu.

"Apa-apaan coba ibuk.. pake bohong segala ada urusan dibelakang.. urusan apaan? Ngeremin telur?" Gumam bya kesal di dalam hatinya.

"Ganteng banget deh calon mantuku.. alhamdulillah bentukan bya yang luar biasa aneh itu ada yang mau juga.."gumam rosa sambil berjalan menuju ke belakang.

Rosa jadi mengingat saat membantu persalinan gita mamanya pak abi dulu. Saat pak abi lahir rosa terpesona melihat ketampanan bayi itu dan kini ia tidak menyangka bayi itu tumbuh semakin tampan dan beruntungnya lagi kini sosok tampan itu akan menjadi menantunya.

Bya terus-terusan memandang wajah pak abi di hadapannya. Ia melihat penampilan pak abi jauh berbeda tidak sama seperti saat di kampus.
Pak abi terlihat seperti anak muda biasanya dan jadi terlihat lebih muda.

Pak abi menyeruput tehnya dan memakan cemilannya, sudah hampir sepuluh menit mereka tidak saling bicara. Bya pun enggan memulai pembicaraan apa pun.

"Tangan kamu bagaimana?" Tanya pak abi memutus keheningan.

"Gapapa" jawab bya singkat.

"Saya mau minta maaf soal di kampus tadi.." ujar pak abi dengan wajah super santai.

"It's oke no problem.." jawab bya sok inggris, padahal saat SMA ia hanya tau YES NO YES NO saja namun kali ini sepertinya otaknya sedang konslet makanya tau kosa kata bahasa inggris lainnya.

"Thank you so much.." jawab pak abi, namun kali ini bukan sok-sok an pak abi memang sangat jago bahasa inggris. Awalnya ia malah ingin mengambil jurusan bahasa inggris saat kuliah namun ia berfikir ulang bahasa inggris tidak harus dipelajari secara khusus di kampus. Ia bisa belajar jika punya waktu luang lebih dan bisa belajar di tempat khusus les bahasa inggris.

"Ehh busett.. kenapa malah jawab pake bahasa inggris juga.. stop deh gue, ntar malu lagi gak bisa jawab.." gumam bya di dalam hatinya.

"Jadi bapak kesini dalam rangka apa? Cuma mau minta maaf doang?" Tanya bya.

Pak abi terdiam sejenak dan menarik nafas dalam-dalam. Bya melihatnya jadi mengerutkan keningnya karna melihat pak abi seperti sedang mempersiapkan diri untuk mengatakan sesuatu.
(Agak lebay ya pak abi)

"Mama saya meminta saya untuk menjemput kamu besok.." ujar pak abi.

"Haaaa... untuk apa pak? Besok kan saya ada kelas di kampus.."jawab bya.

"Saya sudah izin dengan dosen kamu.."

"Apaa?? Bapak uda izin??" Ujar bya kaget.

Bya mengeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya,kenapa pak abi bisa seenaknya seperti itu ceh bahkan tanpa bilang dulu kepadanya.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang