BAB 74

5.5K 461 51
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai di tempat acara pesta. Bya kaget setengah mati saat melihat tempatnya ternyata pesta di adakan di outdoor. Itu artinya ia akan berada disana dengan waktu yang lama hanya mengenakan gaun seatas lutut.

"Wah.. wah.. bener-bener deh pulang-pulang gue bakalan kerokan ini gegara masuk angin.. mana anginnya sepoi-sepoi lagi.." gumam Bya di dalam hati.

Pak Abi menghampiri Bya setelah memarkirkan mobilnya. Lalu ia memberikan lengannya agar Bya merangkulnya. Namun bukan Bya namanya kalau peka dengan hal-hal seperti itu. Setelah menunggu lama tapi Bya tak kunjung merangkul. Pak Abi langsung menoleh ke arah istrinya.

"Kok gak rangkul lengan mas sayang?" Tanya pak Abi.

"Ngapain sih mas.. aku kan masih bisa jalan sendiri kenapa musti di rangkul segala.." jawab Bya.

Pak Abi hanya bisa menelan ludahnya kasar melihat respon istrinya itu. Padahal inginnya terlihat mesra dan anggun istrinya malah enggan.

"Kalau kamu bisa jalan sendiri.. aku yang gak mau jalan sendiri.." ujar pak Abi sambil menggenggam tangan Bya.

"Ehhhhhh..." ujar Bya yang mendadak jalan karena di tarik oleh pak Abi.

Akhirnya mereka berjalan bersama sambil gandengan tangan. Semua tamu yang ada di acara itu seketika menatap mereka berdua.

"Bukannya itu Abi.. itu pacarnya? Bukannya dia sama Sabina.. ini kok gandeng cewek lain.." Ujar Rio teman semasa sekolahnya pak Abi.

"Iya yah.. seinget gua Abi pacaran sama Sabina.. itu bener-bener bukan Sabina.." jawab Andi.

"Waahh.. punya gandengan baru nih si Abi.. godain ah.." ujar Rio.

Rio pun dengan bersemangat langsung menghampiri Pak Abi dan Bya. Ia pun sudah lama tidak bertemu dengan teman semasa sekolahnya itu.

"Heii bro... lo disini?" Ujar Rio.

"Heii..kebetulan banget ketemu disini.. apa kabar lo.." jawab pak Abi kaget karena bertemu temannya.

"Baik dong.. lo apa kabar?" Ujar Rio.

"Gue juga baik kok.." jawab Pak Abi.

"Ngomong-ngomong itu siapa bro? Sebelah lo?" Tanya Rio sambil menyenggol lengannya Pak Abi.

"Kenalin ini istri gue.. Bya.." jawab pak Abi memperkenalkan Bya sebagai istrinya.

Bya langsung kaget dong baru kali ini ia mendengar suaminya memperkenalkan dirinya sebagai istri. Bukan hanya Bya yang kaget melainkan Rio juga ikut kaget. Ia berfikir yang bersama dengan temannya itu hanyalah sekedar pacar karena terlihat Bya yang masih sangat muda.

"Serius lo Bi? Lo uda nikah dan gak ngundang kita-kita?" Ujar Rio kaget tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Serius lah.. masa gue bercanda.. lihat nih cicin nikahnya.." jawab pak Abi sambil menunjukkan cincin nikahnya.

"Waaahh.. beneran dong ini.. selamat ya bro.. selamat ya kakak ipar.." ujar Rio sambil menjabat tangan Pak Abi.

Mendadak Rio membisikkan sesuatu ke telinganya pak Abi. Bya pun sedikit penasaran apa yang dibicarakan oleh teman suaminya itu.

"Ngomong apa sih dia sama mas Abi.. pake bisik-bisik tetangga segala.." gumam Bya di dalam hatinya.

Setelah mengobrol diam-diam akhirnya Rio pun pamit kembali ke tempat teman-temannya. Pak Abi pun kembali melanjutkan perjalanan mereka hendak menyusul kedua orang tua mereka. Namun saat berjalan tiba-tiba langkah kakinya pak Abi terhenti. Semua itu gara-garanya Bya yang mogok jalan karena ingin tau apa yang dibahas oleh pak Abi bersama temannya tadi.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang