BAB 100

3.2K 238 3
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Setelah beberapa jam lamanya akhirnya wisuda hari ini pun selesai. Bimo sejak tadi terus mencari keberadaan Bya, ia yakin Bya pasti datang untuk melihatnya naik ke atas podium. Ia ingin mempersembahkan kelulusannya untuk wanita yang pernah ia sukai walaupun hingga detik ini pun ia masih menyimpan rasa padanya.

"Bya dimana ya.. gak mungkin dia gak datang.." gumam Bimo sambil menoleh kesana kemari mencari keberadaan Bya.

Sesaat mata Bimo langsung tertuju ke arah Bya yang sedang melambai-lambaikan tangannya dari kejauhan. Bya menunggu Bimo mencarinya awalnya ia ingin langsung pulang karena mendadak Alena rewel karena kegeraan. Namun Bya berfikir tidak akan baik jika ia tidak menemui Bimo terlebih dahulu.

"Byaaaa.. tunggu.. aku kesana.." teriak Bimo sambil berlari ke arah Bya.

Dengan penuh semangat Bimo langsung pergi berlari ke arah Bya. Tanpa memperdulikan hal lain ia terus menuju ke arah Bya. Kedua orang tuanya malah heran melihat putranya yang berlari melewati kursi dimana mereka duduk.

"Pah.. itu Bimo mau kemana, kok malah pergi melewati kita.." tanya bu Lasmi mamanya Bimo.

Pak Arif langsung menatap kemana arah putranya pergi ke arah seorang wanita bersama dengan bayinya. Pak Arif mengerutkan keningnya saat melihatnya ia langsung berfikir apakah putranya sedang berhubungan dengan seorang janda beranak tiga. Sesaat pak Arif langsung tersadar mengingat putranya di atas podium mengatakan nama seorang wanita. Pak Arif berfikir yang di sebut oleh putranya itu adalah kekasihnya. Namun melihat situasi yang ada di hadapannya membuatnya cukup syok. Dimana putranya yang biasanya selalu bergonta-ganti pacar namun berbeda dengan kali ini.

"Papa liat siapa?" Tanya Bu Lasmi yang heran menatap wajah suaminya yang sedikit tidak enak di pandang.

"Lihat putra kesayangan kamu itu.. sepertinya dia sedang berhubungan dengan janda beranak tiga.." jawab Pak Arif.

Bu Lasmi langsung syok mendengar perkataan suaminya. Bagaimana tidak putranya yang masih sangat muda itu sedang berhubungan dengan seorang wanita yang sudah memiliki anak tiga.

"Haaa.. yang bener pah.. mana dia pah, mama mau lihat.." ujar bu Lasmi yang sedang mencari-cari dimana keberadaan putranya.

Awalnya bu Lasmi panik namun rasa paniknya berubah menjadi reda.

"Masih muda kok pah.. mama fikir sudah ibu-ibu berumur.. papah ini bikin mama kaget aja.." ujar bu Lasmi lagi.

"Ya walaupun masih muda.. apa tidak masalah jika putra kita berhubungan dengan janda ma.. dia bisa mendapatkan gadis yang belum menikah ma.." jawab pak Arif.

"Sudahlah pah.. papa tau sendiri kan bagaimana Bimo.. setiap waktu dia selalu bergonta-ganti pasangan dan itu semua gadis-gadis muda yang masih single.. tapi tidak ada satu pun yang jelas.. kalau memang wanita itu yang diinginkan putra kita dan membuat putra kita menjadi lebih baik.. kenapa kita harus melarangnya pah.. di doakan yang baik-baik saja pah.." ujar bu Lasmi panjang lebar mencoba untuk memberi pengertian kepada suaminya.

Sejenak pak Arif pun berfikir apakah ia memang harus berfikir seperti apa yang di fikirkan oleh istrinya. Mungkin istrinya ada benarnya karena wanita itu lah putranya bisa lulus kuliah sebelum di DO.

"Yasudah papa ikut mama aja.. mana yang terbaik untuk Bimo papa serahkan sama Bimo sendiri.. bagaimana kalau kita datangi mereka.." ujar Pak Arif.

"Boleh pah.. mama juga pengen kenalan sama pacarnya Bimo.." jawab bu Lasmi.

Pak Arif dan bu Lasmi pun beranjak pergi menuju ke Bimo dan Bya yang sedang berbincang-bincang.

"By kamu dateng rupanya.." ujar Bimo girang.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang