BAB 6

6.6K 439 3
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE.

Bya baru aja sampai kerumahnya ia langsung menuju ke kamarnya untuk rebahan.
Ibunya saat ini sudah pasti sedang berada di kliniknya.
Meskipun ibunya sibuk, ibu bya masih menyempatkan diri untuk memasak makan siang untuk bya.
Sedangkan untuk makan malam, biasanya ibunya akan membawa pulang makanan yang ia beli dari luar.

"Kok gue bosen banget ya dirumah.. apa ke klinik buk ros aja.." gumam bya. Bya selalu memanggil ibunya dengan sebutan buk ros, karna ia sering sekali menonton kartun upin dan ipin namun jika ia memanggil ibunya dengan sebutan kak ros. Sudah pasti sapu akan melayang ke arah bya.

Bya mengganti bajunya dengan pakaian yang super santai yang biasa ia kenakan dirumah. Celana pendek dibawah lutut dan kaos oblong yang sedikit kedodoran.
Berhubung letak klinik ibunya tidak jauh dari rumahnya bya selalu jalan kaki jika hendak kesana.

"Suit..suit.. ceweekkk.. ceweeekkk.. kok cantik banget sih.. mau kemana neng.. sini dong nongkrong dulu.." goda seorang pria yang tengah nongkrong di ujung gang.

Bya langsung melirik tajam ke arah suara yang sedang menggodanya itu.

"Waduhhh.. serem amat neng matanya.. saya jadi takut.."ujar pria itu sambil bergidik ngeri.

Bya menarik lengan bajunya kiri dan kanan ke atas pundaknya, lalu tiba-tiba ia mempercepat jalannya. Seketika itu pria itu juga sudah ancang-ancang untuk kabur dari sergapan bya.

"Huaaaaaaaa... byaaaa.. sorry byaaaa.. gue becanda byaaaa..." teriak pria itu yang ternyata adalah sahabat bya dirumah ia sambil lari luntang lantung karena terus dikejar oleh bya.

"Bangsat lo yaa.. nyari mati lo.. sini biar gue pites kepala lo.. sini lo bangsat.." teriak bya yang juga sedang berlari kencang.

Para tetangga sudah tidak heran melihat bya dan galang sedang kejar-kejaran keliling gang.
Sudah sedari kecil mereka seperti itu, galang selalu kalah jika harus bergelud dengan bya.
Sepertinya bya memiliki tenaga seperti badak yang selalu siap menyeruduk siapa pun jika membuatnya marah.

Karena sudah tidak sanggup lagi akhirnya galang menyerah. Ia berhenti tiba-tiba dan karena itu akhirnya bya harus mengerem mendadak dan langsung nyebur ke got karena tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Buahahaahahahaha liat noh bya lo cantik banget sumpah.. cuantikkkk banget.." teriak galang terbahak-bahak karena melihat tubuh bya sudah berlumuran lumpur yang ada di got.

"Bangsat lo lang.. awas lo gue bales lo abis ini.. beneran gak main-main gue lang.." ujar bya yang emosi.

Namun karena bya masih di dalam got dan ia kesulitan untuk naik ke atas karena licin dan ukuran got nya pun kelewatan besar. Bahkan ketika banjir tiba banyak anak-anak memanfaatkan got yang besar itu untuk jadi ajang lomba berenang. Galang jadi punya kesempatan untuk terus menertawakan bya yang ada di dalam got.

"Buahahahaha lo mau bales gue.. naik aja kagak bisa lo.. buahaahahahahaha." Galang semakin tidak bisa mengendalikan tawanya.

***

Pak Abi sedang berada di kamarnya dan tengah sibuk dengan laptopnya karena harus menyiapkan bahan untuk mengajar besok.

"Abiiiiiii... turun dulu sayang.. mama mau minta tolong nak.." teriak gita yang sedang berada di dapur.

Mendengar mamanya berteriak memanggil namannya, pak abi langsung meletakkan laptopnya dan beranjak turun.

"Kenapa ma?" Tanya pak abi yang sedang menurun tangga.

"Mama boleh minta tolong sayang..?" Ujar gita.

"Iya boleh ma.. mau minta tolong apa ma?" Tanya pak abi.

"Bisa beliin mama bolu gulung di bakery deket sekolah adik kamu gak bi?" Tanya gita.

"Bisa kok ma.. yauda abi berangkat sekarang ya ma.." ujar pak abi yang langsung mengambil kunci mobilnya.

Ia langsung berangkat menuju bakery yang ada di dekat sekolah nathan dan nala. Mamanya sangat menyukai cake yang berada di jual disana.

Saat sedang mengendarai mobilnya fokus pak abi langsung teralihkan ke arah sebelah kiri jalanan yang ia lewati.
Ia melihat seorang gadis tengah berada di dalam got dengan tubuh yang penuh dengan lumpur hitam hingga ke rambutnya.
Lalu ia melihat seorang anak laki-laki yang tengah tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk-nunjuk ke arah gadis itu.

"Dasar bocah" gumam pak abi yang tengah mengendarai mobilnya melewati bya dan galang Ia segera menuju bakery tujuannya.

Setelah selesai membeli bolu gulung pesanan mamanya, pak abi tanpa sengaja menubruk seorang ibu-ibu yang juga tengah berjalan.

Bruukk!!!
Hampir saja kantongan yang berisi beberapa bolu dan roti yang di pegang pak abi jatuh berserakan.
Beruntungnya pak abi memegang erat kantongannya.

"MasyaALLAH maaf nak saya tidak sengaja..saya buru-buru ada pasien yang mau lahiran.."ujar ibu itu yang ternyata adalah bu rosa mamanya bya yang seketika merasa bersalah.

"Ohh iya gapapa bu saya juga yang salah karna gak berhati-hati.. " jawab pak abi sopan.

"Sekali lagi saya minta maaf ya nak.. kalau begitu saya permisi dulu.." pamit bu rosa yang segera menuju kliniknya.
Pak abi hanya menganggukkan kepalanya dan ia segera masuk ke dalam mobilnya.

"Cowok tadi cakep banget ya sopan lagi pas banget kalo di jadiin menantu.. tapi mana mungkin cowok secakep itu mau sama si bya yang malesnya tingkat sekabupaten gitu.." gumam bu rosa.

***

"Lang... lo mau bantuin gue atau gue pecat lo dari sahabat gue.." ancam bya yang masih berdiri di dalam got yang cukup besar ukurannya.

"Lo harus mohon-mohon dulu deh bya baru gue tolongin.." jawab galang seenaknya.

"Okee kalo mau lo gitu.. gue tinggal bilang ke siska kalo lo lagi deket sama cewek lain.." ujar bya yang mengancam galang.
Galang langsung kicep saat bya ingin mengadukannya ke pacarnya siska. Galang diam-diam tengah dekat dengan cewek lain sedangkan ia memiliki seorang kekasih yang bernama siska.

Awalnya bya tidak tau sama sekali soal kedekatan galang dengan cewek itu namun tiba-tiba tanpa sengaja bya melihat galang sedang asyik berduaan dengan cewek itu. Dengan cepat bya mengambil ponselnya untuk mengabadikan momen penting agar bermanfaat suatu saat nanti. Dan ini lah saatnya untuk menggunakan kelemahannya galang.

"Apaaa? Lo bilang gue sama cewek lain? Lo jangan nuduh gitu dong bya.. ngawur banget deh lo."ucap galang yang berpura-pura tidak bersalah.

"Okee lo mau punya bukti? Gue punya foto lo sama itu cewek lagi berduaan mesra-mesraan.. cuiiihhhh jijik gue ngebayanginnya.."ujar bya sambil bergidik geli.

Galang terdiam saat bya mengatakan bahwa ia memiliki bukti tentang perselingkuhannya dengan cewek lain tanpa sepengetahuan siska.
Padahal galang selama ini sudah sembunyi-sembunyi agar tidak ada yang mengetahui tentang perselingkuhannya.

***

Bya saat ini sedang mengeringkan rambutnya yang sudah sepuluh kali ia cuci hingga samponya ludes tak bersisa dan aroma gotnya masih saja tercium oleh hidung bya.
Entah hidungnya yang sensitif atau memang rambutnya yang masih bau got.

"Sial banget hari ini gue.. pagi tadi di tuduh malakin orang..lah sekarang malah nyebur dalem got. Dan keduanya terjadi gara-gara makhluk yang namanya laki-laki.. bangsat memang itu spesies minta di musnahin.." gumam bya yang sedari tadi nyerocos terus menerus.

"Siapa juga yang mau lo musnahin bya..?" Tanya galang yang tiba-tiba nongol di samping bya.

"Spesies macem lo itu yang mau gue musnahin.." jawab bya dongkol.

"Idihh serem amat ini cewek.." ujar galang bergidik ngeri.

"Lebay kampret" ujar bya singkat.

Galang terkekeh sendiri melihat bya sedang sibuk mengeringkan rambutnya yang basah.
Galang bahkan sambil mengingat kembali bagaimana bya terjun bebas ke dalam got.
Kalau bukan karena ancaman yang dilayangkan bya tadi galang mah ogah ngebantu bya.
Bagi galang dibantu atau gak dibantu tetap saja bya akan menjadi cewek nyebelin yang hobinya ngamuk-ngamuk.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang