BAB 40

5K 420 22
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Seminggu setelah kejadian penggrebekan Pak Abi dan Sabina yang berakhir dengan makan nasi padang di sebuah danau. Bya beraktivitas seperti biasanya, Bya juga kini terlihat lebih rajin karena memang nilai semesternya sangat-sangat memprihatinkan. Biasanya seseorang hanya akan mendapatkan nilai C di satu atau dua mata kuliah. Tidak dengan Bya, rata-rata setiap nilai mata kuliahnya selalu di bubuhi nilai C.

"Astaghfirullah Bya... kamu ini sebenernya kuliah ngapain aja sih?" Ujar Rosa berang.

"Ya belajar lah buk.. masa iya jualan cilok.." jawab Bya santai.

"Ya mending kamu jualan cilok dapet duit.. ini katanya belajar tapi nilai C terus.. belajar apa kamu Bya..." ujar Rosa yang ingin menyerah melihat putrinya yang tidak pintar-pintar amat.

Rosa tidak ingin memarahi Bya di depan suaminya namun sebagai ibu dan Bya pun sebenarnya masih kecil mau tidak mau Rosa akan bertindak selayaknya orang tua meski di hadapan pak Abi sekalipun.

Bya sudah merasakan panas ditelinganya sejak tadi ibunya mengomel terus-terusan. Pak Abi hanya bisa terkekeh sendiri melihat istrinya yang sedang di omeli.

Bya yang sudah tidak tahan mencoba untuk meminta pertolongan dengan pak Abi. Namun bukannya menolong pak Abi malah kabur duluan pergi ke kampus.

"Buk saya berangkat ke kampus dulu.. assalammualaikum.."pamit Pak Abi sambil mencium tangan Rosa.

"Waalaikumsalam.. hati-hati ya nak Abi.." jawab Rosa sambil senyum.

"Sama menantu aja wajahnya senyum-senyum,sama anak sendiri di amuk-amuk.." gumam Bya dengan suara rendah.

"Kamu ini yaaaa..." ujar Rosa sambil menjewer telinga Bya.

"Awwww.. sakit buk sakit.. Bya telat ngampus nanti buk lepasin dong.." teriak Bya.

Akhirnya Rosa melepaskan telinga Bya dari jeweran tangannya. Bya pun buru-buru pamit pergi karena takut terlambat ke kampus.

"Buk Bya berangkat dulu ya buk.. assalammualaikum ibukku sayang.." pamit Bya.

Bya pun buru-buru keluar dari rumah terlihat pak Abi sudah berangkat duluan dan sama sekali tidak menunggunya.

"Sial!! Main pergi aja kagak nungguin gue.. dasar dosen tua bangka.." gumam Bya kesal.

Bya pun akhirnya harus berlari menuju pinggir jalan besar untuk mendapatkan angkot. Namun ia malah hampir saja di tabrak oleh mobil beruntungnya pengendara mobil langsung menginjak rem dan Bya pun akhirnya selamat.

Bya mengelus dadanya lega karena mobil tidak menyentuh tubuhnya. Jika tidak mungkin ia sudah akan terpental terbang ke awang-awang.

"Kamu gapapa? Maaf tadi saya buru-buru..." ujar seorang pria.

Bya terpaku menatap pria yang sedang terlihat kawatir padanya.
"Cakep benerr..." gumam Bya tanpa sadar.

"Mbak.. hallo.. mbak gapapa mbak???" Ujar pria itu yang hendak menyadarkan Bya yang melamun.

"Ohh iya gapapa mas.. saya gapapa.."jawab Bya yang salah tingkah.

"Syukurlah kalau mbak gapapa.. saya kirain tadi mbak syok karena hampir saya tabrak.." ujar pria itu lagi.

"Saya memang syok kok tapi bukan karena itu.. karena masnta cakep bener..ehh.. engga maaf saya jadi ngaco.. saya gapapa kok mas..beneran.." ujar Bya sambil tersenyum kikuk.

"Mbak mau kemana?? Sebagai permintaan maaf saya, saya bisa antar mbak.. gimana?" Ujar pria itu.

"Saya mau ngampus sih.. tapi gapapa saya naik angkot aja ntar ngerepotin mas.. permisi ya mas.." pamit Bya yang panik karena sudah terlambat.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang