BAB 51

4.7K 416 33
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

"Saya tidak pernah bercanda dengan perasaan saya sama kamu.." ujar pak Abi.

Ucapan pak Abi semalam terus bergema di telinganya Bya. Ia bahkan sampai melamun sambil memikirkan kata-kata itu setiap saat. Namun mengingat kembali hal bodoh yang dilakukannya semalam membuat dirinya merasa malu dan enggan keluar kamar.

"Sumpah yaa lo bego banget sih Bya.. bikin malu aja beneran bikin maluuuu..." teriak Bya.

"Seharusnya kan saya yang malu bukannya kamu.." ujar Pak Abi yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Bya langsung menundukkan wajahnya tidak berani menatap wajah suaminya itu. Semalam ia benar-benar melakukan hal yang bodoh.

Flashback
Sesaat setelah pak Abi berkata soal perasaannya terhadap Bya, mendadak pak Abi merasa malu. Ia beranjak dari duduknya hendak mengambil sosis panggang untuk di makan. Namun Bya yang merasa belum selesai mengobati tangan pak Abi tanpa sengaja ia menarik celana pak Abi hingga melorot dan memperlihatkan boxer hitam yang di pakai oleh pak Abi.

"Ehhh mas kok malah pergi.. itu lukanya belum kelar di obati.." ujar Bya sambil menarik celana pak Abi sampai melorot.

Bya langsung membelalakkan matanya melihat pemandangan boxer hitam di depan matanya. Boxer yang ia jumpai saat memasukkan pakaian pak Abi ke dalam koper. Semua orang pun tidak kalah kaget, Nala dan Nathan yang tidak bisa menahan tawanya langsung menyeburkan tawa yang membuat semua orang ikut tertawa.

"Mas maaf.." ujar Bya dengan ekspresi tersenyum kikuk.

Pak Abi langsung membetulkan celananya sungguh ia sangat merasa malu kenapa Bya sampai melakukan hal seperti itu.

"Abi... mungkin Bya nya lagi pengen tuh.." goda Pak Revan.

Sontak mulut pak Revan langsung dibungkam dengan sosis oleh Gita karena pak Revan bicara sembarangan disaat ada anak kecil yang masih di bawah umur.

"Mas yaaa.. itu ada Nala sama Nathan loh.. " omel Gita sewot sambil membelalakkan matanya.

Pak Revan langsung kicep ia malah memakan sosis yang di masukkan ke dalam mulutnya dengan ekspresi ketakutan melihat istrinya.

Akhirnya malam itu berakhir dengan adegan celana melorotnya pak Abi. Bya yang merasa malu langsung kembali ke kamar sendirian. Pak Abi masih membereskan panggangan bersama pak Revan dan Dewa. Sedangkan Gita dan yang lainnya sudah kembali ke kamar mereka masing-masing.

Saat pak Abi kembali ke kamar Bya terlihat sudah tertidur pulas. Seperti tidak memiliki beban apapun dan seperti tidak terjadi apa pun semudah itu ia terlelap tidur.

"Bener-bener udah mempermalukan gue didepan semua orang.. ini bocah malah seenaknya tidur.. dasar.." gumam Pak Abi sambil menyunggingkan senyum tipisnya.

Di tariknya selimut agar menutupi seluruh tubuhnya Bya dan untuk pertama kalinya pak Abi mengecup kening Bya dengan lembut.

"Selamat tidur anak nakal.." ujar Pak Abi.

Pak Abi beranjak pergi menuju toilet untuk membersihkan dirinya. Memanggang sosis dan daging membuat tubuhnya penuh keringat dan lengket.

Mendadak Bya membebelalakkan matanya sambil melihat langit-langit kamar dan langsung menyentuh jidatnya sendiri.

"Pak Abi nyium kening gue???" Gumam Bya.

Bya langsung senyum kegirangan karena dicium oleh pak Abi, ia bahkan sampai menendang-nendangkan kakinya di dalam selimut sangking kesenangannya.

Kreeekk
Pintu kamar mandi terbuka Bya langsung kembali berpura-pura tidur. Selimut sudah berserakan kemana-mana akibat ulahnya Bya. Pak Abi yang melihatnya pun langsung membenarkannya kembali.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang