BAB 24

5.4K 383 9
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTE.

Karena tidak adanya resepsi besar-besaran, pak abi dan bya hanya duduk di pelaminan sederhana. Bya juga tidak mengundang teman-teman kampusnya dan pak abi juga tidak melakukannya.
Sesuai dengan perjanjian bya saat menerima perjodohan saat itu.
Ia tidak ingin seluruh kampus tau ia sudah menikah dan terlebih lagi menikah dengan pak abi yang notabene dosennya sendiri.

"Hoaaaammmm" bya menguap karna rasa kantuknya yang tidak bisa ditahan. Rasa bosan membuatnya merasa sangat mengantuk.

"Kamu kalo nguap di tutup mulutnya.. malu diliat sama orang lain loh.." ujar pak abi yang sedang duduk di samping bya.

"Namanya juga kelepasan pak.." jawab bya.

"Mau sampai kapan kamu mau manggil saya bapak? Saya suami kamu bya.." ujar pak abi lagi.

"Hahaha ya gimana ya pak.. kan sebelumnya bapak itu memang dosen saya.. jadi harap di maklumi ya pak.." jawab bya nyengir kuda.

Pak abi sangat frustasi rasanya menghadapi bya yang selalu menjawab omongannya. Karna kesal pak abi mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Mas lihat deh mas.. abi dan bya semakin akrab yaa.." ujar gita memandang ke arah pasangan suami istri itu.

"Iya ma.. tapi kok papa liat kan abi terlihat kesal gitu?" Jawab pak revan.

"Ah gak mungkin pa abi kesal.. liat deh bya.. dia aja ketawa-ketawa nyengir gitu.." ujar gita yang bersikeras dengan penilaiannya.

"Iya deh ma.. terserah mama aja.." jawab pak revan yang tidak ingin memperpanjang cerita.

Gita beranggapan pak abi dan bya sedang bercengkrama ria padahal kenyataannya mereka sedang berdebat.

"Heii bro.." ujar galang mendadak datang ke tempat dimana bya duduk dengan pak abi.

"Lang.. gue bosan banget sumpah.. lo gak bisa bawa gue kabur kemana gitu?" Ujar bya.

"Eehh buset dah ini anak ngomongnya aneh-aneh.. lo gak kasian sama gue yang ntar dikira bawa kabur binik orang? Kalo gue di penjara gimana?" Jawab galang menolak permintaan bya.
"Sorry ya mas.. temen saya ini otaknya suka senglek jadi ngomongnya aneh-aneh." Ujar galang lagi agar pak abi memaklumi kelakuannya bya.

"Iya saya tau dia memang wanita aneh.." jawab pak abi santai.

Bya melotot mendengar ucapan pak abi yang mengatakan bahwa ia adalah wanita yang aneh.
Melihat perubahan di wajah bya, galang langsung peka bahwa saat ini bya sedang menahan amarah dan sewaktu-waktu akan meledak.

Beruntungnya galang melihat rosa ibunya bya sedang berjalan menuju ke arah besannya.

"Tanteeee.. tante rosaaa.." teriak galang.
Rosa langsung menoleh ke arah galang yang memanggilnya.

Mendengar galang memanggil ibunya bya yang hendak menyeprot habis-habisan pak abi jadi harus mengurungkan niatnya. Ia takut jika ibunya melihatnya sedang ngamuk-ngamuk dengan pak abi. Ia akan di sidang sehari semalaman dengan segala omelan-omelan khas ibunya.

"Kamu ada perlu apa manggil tante lang?" Tanya rosa.

"Engga tante.. tadi bya nyari tante.." jawab galang berbohong.

"Ohh.. ada apa sayang? Kamu butuh sesuatu?"tanya rosa.

"Engga kok buk .. tadi bya cuma kecarian handphone aja kok.. rupanya handphonenya ada sama bya.." jawab bya yang harus terpaksa berbohong.

"Yauda ibuk ke tempat mertua kamu dulu yaa.. nak abi kalo butuh apa-apa bilang aja sama ibuk ya.. jangan sungkan.."ujar rosa.

"Iya buk.." jawab pak abi singkat

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang