JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Akhirnya persoalan soal cium dicium selesai, Pak Abi mengakui kesalahan yang dilakukannya. Ia sadar tidak sepantasnya ia bersikap gegabah seperti itu, harusnya ia lebih bisa mengendalikan emosinya.
"Jadi gimana? Masalah ciuman ini selesai?" Ujar pak Revan.
"Iya pa.." jawab serentak Bya dan pak Abi.
"Kalau gitu kalian harus saling maaf memaafkan.." ujar pak Revan lagi.
Pak Abi yang menyadari kesalahannya langsung beranjak duluan dari duduknya. Ia mendekati Bya yang masih duduk di samping mamanya.
"Bya.. Maafkan saya.." ujar pak Abi sambil menyodorkan tangannya.
Bya menoleh ke arah tangannya pak Abi lalu ia menoleh ke arah wajah pak Abi yang terlihat menggemaskan saat meminta maaf.
"Buset!! Kenapa jantung gue mendadak dangdut gini.." gumam Bya di dalam hati.
Dengan ragu-ragu Bya menyambut tangannya pak Abi, tapi pada akhirnya ia menggenggam jemari pak Abi sambil mengucapkan.
"Okee.. saya maafkan!!" Jawab Bya sambil meraih tangan pak Abi, mereka berjabat tangan seolah-olah hubungan mereka saat ini hanyalah sebatas teman.
Bukankah istri yang baik harusnya mencium tangan suaminya, lantas kenapa Bya berbeda.Gita dan pak Revan saling pandang melihat putra dan menantunya itu. Mereka berfikir butuh waktu berapa lama nantinya mereka akan memiliki cucu. Hanya perkara dicium saja Bya sudah menangis pilu apalagi sampai ke jenjang yang lebih jauh. Apakah nantinya akan ada keributan besar yang terjadi.
"Yasudah.. ini sudah siang mama harus masak makan siang.. Abi.. kamu temani Bya disini.. inget jangan macem-macem!!" Ujar Gita memperingatkan pak Abi.
"Iyaa ma..." jawab Pak Abi patuh.
"Ini sebenernya anak kandung mama siapa sih.. gue atau Bya.. kenapa gue berasa abis ganggu anak gadis orang.." gumam pak Abi sewot di dalam hatinya.
Bya sibuk mengusap wajahnya yang sebelumnya di penuhi oleh air mata. Baru kali ini Bya menangis sampai sesegukan. Ia pun bingung kenapa ia harus menangis, padahal itu hanya sebuah ciuman saja.
"Kenapa gue tadi nangis ya.. kenapa pas pak Abi nyium, hati gue berasa sakit banget gitu.. kayak ngerasa itu cuma lampiasan emosi doang.." gumam Bya di dalam hati.
"Ada apa? Kamu masih marah sama saya?" Tanya pak Abi yang heran melihat Bya terdiam.
"Gak kenapa-kenapa pak.." jawab Bya singkat.
"Atau kamu mau istirahat.. kita ke kamar saya aja.." ujar pak Abi.
Mendengar usulannya pak Abi mendadak Bya menjadi was-was. Ia langsung mundur menjauh dari pak Abi yang kini duduk disampingnya.
"Bapak mau ngapain ngajakin saya ke kamar.. jangan-jangan bapak mau..." ujar Bya.
"Kamu ini fikirannya jangan yang aneh-aneh melulu bisa? saya kan sudah minta maaf sama kamu dan mengakui kesalahan saya dan saya janji tidak akan kelepasan lagi.. kita kan sudah biasa tidur di kamar berdua.." ujar pak Abi sambil mengusap kasar rambutnya Bya sambil tersenyum.
Bya kaget saat melihat senyumannya pak Abi yang terlihat begitu manis. Baru kali ini ia melihat pak Abi tersenyum di hadapannya. Bya sempat melihat pak Abi tersenyum saat bersama Sabina kakaknya Bella saat di mall waktu itu.
Pak Abi pun melepaskan tangannya dari kepala Bya, namun Bya merasa hampa seolah-olah ia senang diperlakan seperti itu.
"Ah.. iyaa.. mulai sekarang kamu tidak boleh manggil saya dengan sebutan pak kecuali saat di kampus.. tolong di garis bawahi kecuali dikampus!! Oke!!" Ujar pak Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]
RomanceBaca DOSBING GALAK dulu guys.. Di umur yang masih terlalu muda Fabya Zanetta Pratiwi akrab di sapa Bya harus di jodohkan dengan seorang pria yang tidak ia kenali sama sekali. Entah kerasukan setan apa Bya malah setuju di jodohkan namun sialnya ia te...