BAB 56

4.6K 487 53
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Bya duduk sendirian di pinggir pantai menikmati dinginnya angin menyapu ombak sampai ke pantai. Gemuruh ombak yang saling menyatu dengan pantai membuat keindahannya makin menyejukkan mata.

"Cinta itu memang jorok yaa.. cinta itu juga gak tau tempat.. gimana bisa gue cinta sama orang yang gak cinta sama gue.. ditambah lagi itu orang masih belum move on dari masa lalunya.." gumam Bya sambil terus memandang ke arah laut yang tidak terlihat sedikitpun ujungnya.

Ponsel Bya terus menerus berdering di layar ponsel tertulis nama dosen nyebelin terus memanggilnya. Puluhan panggilan tidak terjawab tertulis di layar ponselnya sudah jelas itu adalah panggilan dari pak Abi. Namun Bya sama sekali enggan mengangkat ponselnya.

"Ngapain sih telfonin gue mulu.. mau pamer uda balikan sama kekasihnya?" Ujar Bya sewot.

"Sedih banget sih kisah cinta gue.. baru juga mau mulai jatuh cinta tapi kenapa gue malah jatuh cinta sama orang yang salah.. brengsek lagi.. begonya gue udah tau brengsek, nyebelin, banyak gaya.. tapi begonya gue malah cinta.. sialan.. bisa gak sih jatuh cinta sama orang yang bener gitu.. kenapa malah jatuh cinta sama dosen songong macam dia.." ujar Bya lagi sambil melempar kerang-kerang kosong ke arah deburan ombak.

Semua pengunjung pantai melirik ke arah Bya yang sendirian duduk di pinggir pantai. Mereka juga membicarakan Bya yang terlihat sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Lihat deh cewek itu kok sendirian di pantai kayaknya abis putus cinta deh.. " ujar seorang pria.

"Jangan bilang dia mau bunuh diri.." ujar temannya.

"Ahh gak mungkin palingan dia cuma lagi galau sambil nikmatin suasana laut doang.." ujarnya lagi.

"Mudah-mudahan aja sih ya.. tapi dari pada galau begitu mending sama gue aja.. hahaha"

"Playboy kayak lo yang ada dia malah makin galau kalau sama lo.."

Kedua pria itu malah tertawa ngakak sambil menendang bokong masing-masing. Tanpa sadar seorang pria melewati mereka berjalan ke arah dimana gadis yang sedang mereka bicarakan.

"Lihat deh cowok itu.. kayaknya dia pacarnya cewek itu deh.." ujarnya.

"Kayaknya sih jangan-jangan mereka bakal balikan lagi nih.. duhh gak punya kesempatan dong gue.."

"Bacot lo.. lo urusin deh cewek lo yang seabrek itu.."

Bya masih terus memandang ke arah laut namun ia melihat langit yang mulai gelap. Kemungkinan hujan akan turun sebentar lagi, namun Bya sama sekali enggan beranjak dari duduknya.

"Apa langit juga merasakan kesedihan yang gue rasain saat ini.."gumam Bya sambil menekuk wajahnya ke bawah.

Mendadak Bya kaget saat menyadari ada seseorang yang datang dan duduk disebelahnya. Bya langsung menoleh lalu membelalakkan matanya karena kaget. Namun ia langsung mengalihkan pandangan ke arah depan.

"Ngapain kamu sendirian disini?" Tanya pak Abi.

"Bukan urusan bapak!!" Jawab Bya ketus.

"Ahh.. sakit, sakit banget hati saya mendengarnya.." ujar Pak Abi sambil menyentuh dadanya sendiri.

"Drama!!" Ujar Bya semakin ketus.

Merasa tidak nyaman duduk bersebelahan dengan pak Abi terlalu dekat Bya bergeser membuka jarak agar ia tidak berdekatan langsung dengan suaminya itu.

Pak Abi menyunggingkan senyumnya tipis karena Bya saat ini enggan berdekatan dengannya. Namun ia sadar Bya sedang marah dengannya wajar saja Bya sama sekali enggan berdekatan dengannya.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang