BAB 98

3.1K 289 10
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

"Eh ini beneran bukan rumahnya Bya.. gak salah rumah kan lo.." ujar Bimo sambil melihat-lihat kesana kemari namun ia melihat rumah dalam keadaan sepi.

"Beneran,, gak salah Bim.. gue uda nanya kok sama bapak-bapak yang nongkronh di pojok sana.. emang ini rumahnya.." jawab Adit.

"Emangnya Bya itu siapa sih Bim.. pacar lo?" Tanya Adit.

"Awalnya mau gue jadiin pacar.. eh malah kedeluanan orang.." jawab Bimo dengan wajah sedih dan kecewa.

Adit adalah sahabat Bimo dirumahnya awalnya Bimo ingin pergi sendirian saja. Namun ia takut kesulitan menemukan rumahnya Bya maka ia memilih untuk mengajak Adit. Setidaknya jika ternyata mereka tersesat Bimo tidak kebingungan sendirian.

"Seorang Bimo bisa kedeluanan orang.. gak percaya gue.. playboy kayak lo bisa kalah.. hahaha sumpah gak yakin gue Bim.." ujar Adit sambil tertawa.

"Gimana gak kalah gue.. lawan gue itu gak main-main bro.." jawab Bimo.

"Siapa sih yang bisa ngalahin playboy kayak lo Bim.. penasaran gue.." tanya Adit yang cukup penasaran siapa yang bisa mengalahkan sahabatnya itu.

"Dosen di kampus gue sekaligus anaknya rektor gimana gue gak kalah.." jawab Bimo yang masih merasa kesal dengan pak Abi.

"Sabar ya bro.. terkadang cinta memang sekampret itu.. hahahaha" ujar Adit sambil menepuk pundaknya Bimo.

"Udah ah.. Gausah lebay lo Dit.. lagian gue uda ikhlas kok.. yang penting orang yang gue cintai bahagia.. meskipun bahagianya bukan sama gue.." jawab Bimo.

"Tumben ucapan lo bener.. ternyata patah hati bisa ngebuat orang jadi lebih bener ya.." ujar Adit.

"Sialan lo.." jawab Bimo.

"Kalian mau cari siapa?" Tanya seorang ibu-ibu yang mendatangi mereka.

"Ehh maaf bu.. kami mau cari Bya.. apa bener rumahnya Bya yang ini.." jawab Bimo.

"Iya bener ini rumahnya Bya.. tapi kayaknya mereka gak tinggal disini lagi deh.. kabarnya uda pindah kerumah baru.." ujar ibu itu.

"Kira-kira pindah kemana ya bu.." tanya Adit.

"Emm kurang tau juga.. tapi coba tanya mamanya si Galang mungkin tau.." jawab ibunya.

"Galang? Galang siapa bu?" Tanya Bimo bingung.

"Itu si Galang sahabatnya Bya.. kalian coba kerumah yang di depannya ada pohon mangga itu.. kalian tanya deh kesana.. kemungkinan tau dimana rumahnya Bya sekarang.." jawwb ibu itu.

"Kalau begitu makasi ya bu atas informasinya.. permisi.." ujar Adit.

Adit dan Bimo pun langsung menuju kerumahnya Galang. Sesuai dengan intruksi yang di berikan oleh ibu itu. Bagaimana pun mereka harus tau dimana rumah Bya saat ini.

Ooeeekk.. oooeeekkkk...

"Sayang.. Arsya nangis.. eh Ardha sayang.. aduh ini si Arsya atau Ardha ya kok jadi bingung.." gumam pak Abi bingung sambil garuk-garuk kepala.

Bya yang sedang berada di kamar mandi kaget mendengar teriakan suaminya.

"Gini ya kalau punya baby mau cuci muka aja susah.." gumam Bya sambil geleng-geleng kepala.

Bya pun akhirnya segera keluar dari kamar mandi. Padahal ia belum selesai membasuh wajahnya dengan bersih. Terlihat busa face wash masih tertinggal di dagunya. Dengan perlahan Bya berjalan keluar dari kamar mandi.

"Kenapa mas?" Tanya Bya.

"Ini Arsya atau Ardha yang nangis.. aku bingung sayang.." jawab Pak Abi.

"Arsya mas.. kan uda aku jelasin perbedaannya mereka.." ujar Bya.

Pak Abi, I LOVE YOU!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang