Chapter 54 : Sai dan Ino (1)

118 18 3
                                    

Jalanan menuju Konoha City Square tempat diadakannya festival band mendadak menjadi sangat padat, sampai-sampai kau harus menempuh perjalanan dua kali lebih lama naik bus hanya untuk sampai ke halte yang terdekat dengan tempat itu. Waktu sudah menunjukkan setengah jam sebelum acara pembukaan dimulai ketika Sakura turun dari bus bersama serombongan besar remaja dari sekolah lain yang sepertinya juga hendak menonton festival.

"Kyaaa! Kosaku pasti keren banget!" Sakura bisa mendengar salah seorang dari mereka berseru antusias di depannya sesaat setelah turun dari bus. "Jadi tidak sabar menonton mereka manggung!"

"Pastinya!" seru yang lain. "Dia kan kandidat the best male vocalist tahun lalu. Mudah-mudahan saja tahun ini dia bisa menang."

"Hmm.. tapi sepertinya sulit kalau harus bersaing dengan KAA..."

Salah satu dari mereka tertawa sambil mengibas-ibaskan tangannya. "Tenang saja. Aku dengar dari sepupuku yang jadi panitia. Katanya vocalist dari KAA cewek-"

Saat berikutnya diskusi mereka langsung terhenti, digantikan seruan histeris dari beberapa gadis di rombongan itu. Mereka menjerit-jerit kegirangan ketika sebuah van yang sepertinya membawa band yang menjadi bintang tamu di pembukaan festival melintas perlahan. Para personilnya yang kesemuanya adalah cowok berjejalan di dalamnya seperti ikan sarden dalam kaleng. Tapi sepertinya itu tidak mengurangi kekerenan mereka di hadapan gadis-gadis itu.

"Kyaaa! Kau lihat yang duduk di depan? Kece banget, yaaa..."

Sakura memutar bola matanya. Di mana-mana sama saja. Kenapa sih, orang-orang hanya menilai dari tampangnya saja? Sakura benar-benar tidak habis pikir.

Gadis itu lalu mempercepat jalannya mendahului rombongan itu. Lima menit kemudian ia sudah sampai di pintu masuk. Sakura menyerahkan karcisnya dan mendapatkan stempel tanda masuk sebelum diizinkan masuk ke area festival.

Tempat itu sangat ramai. Beberapa panggung telah dibangun melingkari tempat yang luas itu, sementara orang-orang dengan seragam kaus hijau lumut dengan badge panitia sibuk berlalu-lalang mengatur ini itu, saling bicara lewat handy-talkie. Di sisi lain, terdapat beberapa stand minuman dan makanan kecil bagi para pengunjung yang mulai memenuhi tempat itu.

Sakura menjulurkan lehernya, mencoba mencari-cari sosok yang dikenalnya di antara kerumunan orang-orang.

"Sakura! Sakura!" panggil seseorang. "Di sini!"

Sakura menolehkan kepala ke arah sumber suara dan tersenyum lebar ketika mendapati Ino sedang melambai ke arahnya di sisi salah satu panggung bersama seorang cowok-Idate. Sakura balas melambai dan bergegas menghampirinya.

"Aku baru saja sampai. Jalanan macet," engah Sakura, "Meriah sekali di sini, ya. Oh, hai, Idate," sapanya pada pacar Ino, yang segera dibalas mahasiswa tingkat dua Konoha University itu dengan 'hai' pelan.

Sakura kembali mengalihkan perhatiannya pada Ino yang tampil beda dengan balutan kostum panggung bernuansa gelap. Ia mengenakan celana hitam ketat, dipadu dengan sweter kashmir biru berkerah tinggi di balik mantel gelapnya. Syal yang berwarna senada dengan sweternya dibiarkan menggantung bebas di lehernya tanpa dililitkan. Ino juga mengenakan boot bertumit tinggi yang membuatnya terlihat jauh lebih jangkung dari aslinya. Rambutnya pirang panjangnya sebagian dibiarkan terjatuh membingkai wajahnya sementara sisanya dikucir tinggi di belakang kepalanya. Ino juga telah membubuhkan makeup tipis-tipis, cukup untuk memberikan aksen pada garis lembut wajahnya yang memang sudah sangat cantik.

L'amis Pour ToujoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang