Oke. Pergi ke toko hewan peliharaan sama sekali tidak termasuk dalam daftar rencananya untuk melewatkan hari ulangtahunnya. Lebih-lebih untuk membeli hadiah bagi seekor anjing yang juga sedang berulangtahun. Bukan berarti Sakura tidak menyukai si anjing yang menurutnya benar-benar imut itu, hanya saja melihat sahabatnya lebih ingat ulangtahun anjingnya daripada dirinya sendiri membuat gadis itu merasa sedikit… yah—patah hati.
Sakura tidak pernah membayangkan dirinya begitu cemburu pada Rufus hanya karena Sasuke Uchiha lebih memperhatikan anjing itu ketimbang dirinya. Konyol sekali. Alhasil, ia meninggalkan toko itu sambil bersungut-sungut sebal.
Sasuke yang menyadari perubahan mendadak itu menyeringai diam-diam di belakangnya. Dan tentu saja, cowok itu pura-pura tidak mengerti. "Oi, kau kenapa?" tanyanya pada Sakura yang berjalan di depannya.
Sakura menghela napas keras-keras. "Tidak kenapa-kenapa," sahutnya sambil menggerutu.
"Wajahmu tidak enak dilihat," komentar Sasuke dengan nada bosan.
Gadis di depannya berhenti berjalan, lalu menoleh ke belakang dengan cepat sehingga anak rambut merah muda yang membingkai wajahnya sedikit tersibak. Mata hijaunya memicing memandang Sasuke. "Kalau begitu tidak usah dilihat!"
Ketika Sakura kembali berbalik, sudut bibir Sasuke berkedut seolah sedang menahan cengiran. Cowok itu tidak bisa memungkirinya lagi, Sakura yang ngambek memang sangat imut. Selama beberapa saat Sasuke mengikuti Sakura sambil asyik memperhatikan gadis itu berjalan di depannya, sampai kemudian ia menyadari kemana Sakura melangkah. Halte bus. –Oh, tidak bisa!—Sasuke segera mempercepat langkahnya dan menyambar tangan Sakura, menariknya berbelok ke arah berlawanan.
"Apaan, sih?" Sakura memprotes. "Kan urusannya sudah beres. Sekarang aku mau pulang."
"Siapa bilang sudah beres, eh?" sergah Sasuke sembari terus memaksa Sakura melangkah menjauhi halte. "Aku masih mau jalan-jalan. Kau sendiri yang bilang mau menemaniku, kan?"
Sakura membeliak pada Sasuke. Gadis itu baru saja hendak membuka mulutnya untuk melontarkan komentar menyengat atas perlakuan tidak semena-mena itu ketika ia melihat seseorang yang dikenalnya baru saja turun dari salah satu mobil –yang juga dikenalnya—yang diparkir di sepanjang tepi jalan yang mereka lewati. Pria itu mengenakan kaus berkerah, celana jeans dan sepatu olahraga. Penampilannya yang santai jelas menunjukkan Itachi Uchiha tidak habis dari kantor yang letaknya kebetulan hanya berjarak beberapa blok dari sana.
"Eh –Kak Itachi!" Sakura menyeletuk.
Mendengar namanya dipanggil, Itachi menoleh ke asal suara. Pria itu tersenyum cerah ketika melihat dua remaja yang dikenalnya. "Sakura?" sapanya. "Sasuke?"
Sasuke tidak menjawab. Ia tampak sedikit terkejut akan bertemu dengan kakaknya. Tentu saja itu termasuk dalam rencana. Dan mengingat Itachi tidak tahu-menahu tentang rencananya bersama Naruto dan Sai tentang kejutan untuk Sakura, ditambah lagi kakaknya itu seringkali menggodanya di rumah mengenai Sakura, ini bukan pertanda baik. Itachi pasti bakal sangat menyebalkan nanti.
Belum pulih keterkejutan Sasuke, seekor golden retriever melompat turun dari dalam mobil, menyalak riang ke arahnya. Rufus tampaknya sangat girang bertemu tuannya yang satu lagi, karena saat berikutnya anjing itu sudah berlari dan menyurukkan kepalanya dengan gembira ke selangkangan Sasuke, membuat cowok itu refleks mendengking karena kaget,
KAMU SEDANG MEMBACA
L'amis Pour Toujours
Novela JuvenilBefore the graduation. Konyol memang, jika Sakura mengingatnya kembali sekarang. Tapi ia tak akan pernah menyesalinya. Hari ketika Naruto memutuskan untuk melayangkan tinjunya pada Sasuke di koridor sekolah adalah hari bersejarah dalam hidupnya. Ha...