Siapa yang pernah nulis komen ini? Hayo keluar orangnya! Mana! Sini! Berkat kamu, setiap kali aku nulis "Annie" di HAUTE, kebayangnya pake suara Roma Irama. Hahahaha.
Annie~
*
Btw, aku kepikiran mau kasih hadiah buat pembaca HAUTE yang masih setia menemaniku sampai saat ini. HAUTE udah satu juta views di Wattpad. Kalau author lain di Wattpad biasanya merayakan. Aku juga jadi merasa harusnya memberikan sesuatu kepada pembaca. Mohon maaf atas keterbatasanku. m(_ _)m
Pada akhir chapter 35.2 ini, ada hadiah khusus dariku, ya. Sila dicek di bawah nanti!
Oke, selamat menikmati. Part ini 3000 kata. Tak perlu votes atau komen. Just share cerita HAUTE ke teman-temanmu penyuka RivaEre. Seperti biasa.
Aku tidak main-main denganmu.
Rivaille mendengar jantungnya berdentum barusan.
Menjengkelkan.
Ia mengisap rokok dalam-dalam dan mengembuskannya dengan keras. Anggaplah ia barusan telah salah membaca pergerakan bibir Eren. Pergerakan bibir itu bisa jadi hanya ucapan "Selamat tinggal" belaka.
Atau barangkali "Aku tidak main-main" maksudnya adalah Eren tidak sedang bermain-main di kompetisi. Ia bahkan tidak bermain-main saat harus mengosongkan perut di toilet, berlatih duduk dengan pose terbaik dan membuat mimik muka mengejan ala model.
Bisa jadi.
... Merde alors. Jujur, Rivaille merasa telah lelah mental dan fisik setelah dua puluh empat jam menghabiskan waktu bersama Eren Jaeger.
Kalimat Eren barusan tak boleh berarti apa-apa, tak boleh mengusik konsentrasi. Anggaplah Rivaille hanya berhalusinasi. Didera tekanan mental selama dua puluh empat jam terakhir membuatnya tak bisa mempercayai dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanficFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...