Chapter 32.1: High and Dry

6.7K 856 238
                                    

Jangan lupa HAUTE UPDATE RUTIN SETIAPJUMAT.

Lihat kalender. Kalau sudah hari JUMAT = HAUTE pasti tayang!

~~~FRIDAY IS HAUTE DAY~~~

~~~JUMAT ADALAH HARI MASO BERSAMA EREN DI HAUTE!~~~

~~~JUMAT ADALAH .... (isi sendiri)~~~

Sudah Jumat, tapi enggak dapet notif update HAUTE? Berarti Wattpad kamu error atau belum rezeki bacanya.  :(

Note: Apabila terdapat perubahan jadwal, misalnya HAUTE update-nya pindah jadi setiap hari Senin, pasti aku umumkan. Jadwal kepastian update cerita selalu kucantumkan di profile Wattpad.

---------------------------------------------------------------

Kita sudah memasuki HAUTE chapter 32.

HAUTE tamat di chapter 45 (per chapter dipecah 5-10 part). Jadi, tinggal 13 chapter lagi tamat, ya.



HAUTE

Ra

o

Bab 32: High and Dry

" .... "



MNTM Week 6, Top 8

Semalam, Eren menangis.

Selama sepuluh menit di dalam boks telepon, Eren berusaha sekuat tenaga menahan diri untuk tidak terisak. Namun, Carla Jaeger adalah wanita paling sensitif di dunia. Ia selalu tahu, bahkan ketika Eren menangis diam-diam pada malam hari karena menahan sakit perut (kebiasaan Eren sejak kecil adalah tak mau mengaku saat sakit atau sedih, takut disangka anak lelaki lemah). Hal-hal yang selama ini tertahan di benak Eren meledak. Eren bercerita pada sang ibu tentang kesulitannya selama di kompetisi, tentang teman-temannya, musuh-musuhnya, tanggapan orang, para juri—Carla mendengarkan semua itu, lalu memberi nasihat singkat yang menenangkan.

"Lakukan apa yang kaubisa, Eren. Kami sudah bangga kepadamu. Kau masih punya orang-orang yang mendukung dan menyayangimu apa adanya. Ibu yakin itu."

Bagaikan berkeringat deras setelah berolahraga, kelegaan datang setelahnya. Eren berpuas diri menangis sampai separuh wajahnya merah dan hidungnya basah. Sejujurnya, ia malu karena tak terlihat seperti lelaki dewasa saat ini. Eren buru-buru mengusap muka dengan tisu sebelum kamera realitas menyorotinya.

Di luar boks telepon, ia berpapasan dengan Jean.

Jean berhenti, mengawasi terkejut muka merah dan mata sembap Eren. Si Muka Kuda mungkin mempersiapkan kata-kata paling sarkastis untuk mencela. Sebelum itu terjadi, Eren mempercepat langkah menuju kamar.

Kamar ini sebelumnya diisi oleh Reiner dan Bertholdt, tetapi dua orang—yang ia sebut sahabat itu—rupanya memilih tidur di kamar lain pada malam itu. Eren melewatkan malam dengan tidur sendirian. Ia langsung tidur saat kepala bertemu bantal, lalu segalanya menggelap.

Di luar dugaan, malam itu ia tidak ditemani mimpi tentang vampir cebol, mimpi sang kekasih menyusut, atau mimpi buruk tak penting lainnya. Paginya, kepala Eren terasa ringan. Eren memulai minggu keenam MNTM dengan melamun di dalam kamar yang sunyi.

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang