Part ini didedikasikan untuk kekasihku.
Sebelumnya mau jujur.
Seperti yang aku bilang di bab sebelumnya, kalau bulan ini sampai beberapa bulan ke depan, kerjaanku lagi padat merayap. Bahkan hari weekend pun aku harus kerja.
Sebenarnya aku hampir enggak punya waktu untuk menulis di Wattpad lagi. Hanya komitmen dan janji yang membuatku bertahan untuk tetap menulis dan update tepat waktu sesuai jadwal, buat kalian di sini. Supaya kalian terhibur .
Jadi, sekali lagi mohon dimaklumi kalau tulisanku sedikit kurang panjang, juga aku jadi jarang membalas komen kalian, balas PM, dll. Fokusku adalah menulis dan update selagi diberikan waktu di antara jadwal kerjaku.
Selain itu, alasan kenapa aku meng-update bab 30.9 ini dengan cepat sebagai bentuk terima kasih. Aku menilai pembaca HAUTE sangat baik dan pengertian. Kalian enggak minta update cepat atau banyak menuntut penulis. Kalau pun ada di antara kalian yang menuntut lebih, aku maklum karena kalian sangat menyukai cerita ini, tetapi kumohon pengertiannya. Menulis cerita ini tidak pernah mudah untukku di antara jadwal yang sangat padat. Alasan kedua adalah karena weekend ini aku harus lembur, enggak bisa online ke Wattpad. Jadi, update minggu ini adalah untuk weekend ya.
Kalian tidak perlu vote atau update cerita ini. Santai. Cukup baca, nikmati, dan share HAUTE ke teman-temanmu di medsos atau di mana saja yang juga menyukai RivaEre. Itu saja.
Kalau di antara kalian masih ada yang keberatan dengan update-an ku yang kurang memuaskan atau menuntut ingin ini ingin itu, mohon maaf mungkin aku akan memutuskan untuk hiatus dari menulis cerita ini. Soalnya aku enggak sanggup memenuhi permintaan kalian itu. Maafkan untuk keterbatasanku sebagai author ....
Selamat menikmati bab ini yang cukup panjang.
PS: Aku mengedit cerita ini agak terburu waktu. Mohon bantuan dari pembaca ya apabila kalian menemui kesalahan tik atau lainnya, supaya bab ini lebih enak dibaca. Akan aku revisi kalau sempat online Wattpad di luar jadwal nulisku. Terima kasih.
.
Satu lagi, bagi kalian yang ikut preorder last PO untuk buku-buku doujinshiku, seperti X-3, HAUTE Fanbook, dll, silakan menyimak pengumuman penting perihal jadwal update pengiriman pada tanggal 25 April 2018 di Facebook pageku, ARATTE. Terima kasih!
.
.
Dear Rivaille, Levi Ackerman, Sir Haute Couture Photographer, bagaimana kau bisa membuat Eren lupa menarik napas setiap kali ia menatapmu?
Rasanya seperti naik mesin waktu kembali ke malam pertama. Malam gemerlap di Paris yang singkat, tetapi membuatnya meleleh seperti tumpahan susu di atas karpet.
Eren berdebar menatap wajah dan tubuh Rivaille, yang tiba-tiba saja maju ke depan memenuhi penglihatannya di kamar itu. Sulit untuk tidak melihat detailnya. Lihat bagaimana jari-jari Rivaille menarik dan melonggarkan kerah kemejanya sendiri seperti seorang profesional. Jari-jari itu panjang, yang Eren tahu tak hanya lihai menekan tombol kamera, tetapi juga mampu menjangkau ke kedalamannya. Bibir Rivaille bergerak lambat, mengilat diterpa cahaya dari jendela. Lihat ia barusan menjilat sedikit tepian bibirnya yang kering saat melangkah kepada Eren.
"Tidak ada kamera di ruangan ini," kata Rivaille, mengangkat jarinya yang panjang untuk merapikan poni dan helai rambut Eren. "Kau bebas berbicara dan melakukan apa pun, bersamaku."
Bebas. Melakukan. Apa pun! Eren dibuat bergetar canggung untuk sementara. Sudah lama ia menantikan situasi kamar seperti ini, tetapi sekarang ia cuma bisa berdiri tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...