Ini adalah hari tantangan photoshoot.
Namun, suasana hati peserta MNTM sepertinya tidak buruk-buruk amat. Tak banyak dari mereka yang mencemaskan sesi berfoto dengan kostum. Bagi sebagian dari mereka (kecuali Jean dan Eren), tema pemotretan kali ini dianggap memiliki tingkat kesulitan yang rendah.
Siapa yang tidak senang berfoto profesional dengan kostum dan riasan ala tokoh populer? Tinggal bergaya dan menjiwai peran saja. Bukankah, begitu? Contohnya, Hitch sudah mulai menghayati peran dengan berjalan genit dan badass ala Harley Queen di restoran. Reiner sudah bersuara "aarrr arrrrr" seperti Superhero Bulk. Berholdt sebagai tokoh Dilon mencoba berlatih bicara gombal, meski gagal.
Yang berkeluh kesah sejak pagi adalah Jean saja. "Ini pemotretan mimpi buruk. Bayangkan aku harus memilih antara Putri Salju atau Marilyn Monrow. Gila! Kenapa model laki-laki harus ditantang untuk berdandan jadi tokoh perempuan? Model laki-laki mestinya gahar dan jantan! Bukannya diminta berpose seperti wanita. Dunia ini sudah terbalik rasanya!"
Di samping Jean, Eren menikmati sarapan serealia cokelatnya dalam diam.
"Oi, kau dengar perkataanku?" Jean menatapnya.
Eren mengangkat bahu. "Yeah."
"Menurutku yang paling aneh adalah kau, Eren. Kau sangat beruntung bisa menarik kartu James Bono. Tahu-tahu kau malah berperan jadi tokoh Katsuki Yuri dari Heat on Ice? Apa yang kaupikirkan?"
Di meja seberang, Ymir memutar mata dan berpura-pura tidak tahu.
Eren mengaduk-aduk serealia tanpa suara.
Bahkan Eren sudah tidak terlalu memikirkan tentang kesulitan dalam bergaya sebagai tokoh Yuri.
Di dalam ruang pikiran Eren saat ini, berputar rekaman seperti kaset rusak. Penampakan Kuklo dan Rivaille memasuki pintu kamar hotel yang sama.
Tepat ketika Eren membayangkannya, baru saja ia melihat Rivaille dan Kuklo memasuki restoran untuk sarapan bersama. Tergugu, Eren mendelik gugup ke arah Rivaille. Mata gelap pria itu tak sengaja bertemu dengannya baru saja.
Eren langsung cepat-cepat membuang muka.
....
Drektitude!
Jangan sampai perasaan galau ini memengaruhinya.
Hampir sebagian besar meja penuh sehingga Rivaille dan Kuklo harus mengambil tempat duduk tak jauh dari meja geng Rec/On. Eren menahan napas ketika Rivaille berjalan tepat di belakang kursinya. Rivaille dan Kuklo mengambil meja tepat di belakang tempat duduk Eren.
Berdeham, Jean meletakkan gelas jus guava di atas meja. Ia menatap sebentar kepada meja yang diisi oleh Kings, tak jauh dari tempat duduk rombongan kru MNTM dan si Produser Bebek.
"Omong-omong, kenapa kau tidak lagi duduk bersama duo pengkhianat di sana?"
Melamun, Eren tak tahu Jean tengah bertanya kepadanya.
"Oi, Eren?"
"Huh?"
"Kutanya kenapa kau tak lagi duduk bersama Reiner dan Bertholdt?"
"Oh," Eren berdeham, lalu bersiap-siap bangkit dari kursi, "baiklah kalau kau tak suka aku duduk di sini, aku pindah meja sekarang."
"Oi! Bukan itu maksudku!" Jean menahan pergelangan tangan Eren erat.
Diam, Eren menatap pergelangan tangannya yang tertahan.
Tak jauh dari meja mereka, Rivaille memergoki pertautan tangan mereka. Ekspresinya tak terbaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
Fiksi PenggemarFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...